Pages

Kamis, 11 November 2010

Soeharto Sudah Layak, Cuma Belum Waktunya

VIVAnews - Pemerintah mengumumkan dua orang sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2010 ini. Soeharto, salah satu dari sepuluh yang dinominasikan, termasuk yang gagal mendapat gelar Pahlawan Nasional.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengatakan pemerintah sebenarnya menilai layak, hanya waktunya belum tepat, masih banyak kontroversi. "Saya tidak tahu apakah tahun depan, dua tahun lagi atau the next presiden," kata Priyo di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis 11 November 2010.

Priyo mengaku turut berdebar ketika mendengarkan pembacaan pengumumuman pahlawan d Istana Negara. "Saya ikut berdebar menunggu ketika SK Presiden dibaca sekretaris militer. Ternyata yang mendapatkan gelar pahlawan Johanes Leimena dan Abraham Dimara, yang ketiga sudah bukan pahlawan," katanya.

Priyo menuturkan dia sempat mengobrol informal dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto yang juga Ketua Dewan Tanda Jasa. "Saya sempat berbisik, nggak jadi nih? Pak Djoko ketawa, lalu mengatakan, ini sama sekali nggak ada penolakan, faktor timing," kata Priyo.

Priyo senang mendengar jawaban itu. Menurut dia, pemerintah tidak menolak pemberian gelar pahlawan pada Soeharto, tetapi faktor waktu yang belum tepat. "Ya apalah bahasanya mengenai timing, mungkin nanti akan timbulkan pro-kontra tidak perlu," katanya.

Menurut Priyo, Soeharto adalah salah satu putra terbaik bangsa yang banyak berjasa. "Siapapun manusia dicari kesalahannya pasti banyak ketemu, tapi kan Soeharto ini telah meninggalkan banyak jasa," kata Priyo.

Tidak ada komentar: