Pages

Selasa, 28 September 2010

Panglima Kumbang turun Gunung



TRIBUN KALTIM/NIKA RURU















Panglima Kumbang dari Kalteng berupaya menenangkan massa yang berkumpul di depan kantor Persatuan Suku Asli Kalimantan (Pusaka) di Tarakan, Kaltim, Selasa (28/9/2010).
TERKAIT:
Yoga: Kasus Tarakan Bukan Konflik Etnis
Ribuan Warga Kepung Polresta Tarakan
Panglima Kumbang Pimpin Rapat di Tarakan
Kedua Kubu di Tarakan Sudah Berdamai
Pascabentrok, Polisi Berjaga-jaga
TARAKAN, KOMPAS.com — Petugas Kepolisian Resor Kota Tarakan, Kalimantan Timur, Selasa (28/9/2010), menahan tiga tersangka pembunuhan terhadap seorang pemuka masyarakat setempat. Pembunuhan itu memicu bentrokan antarkelompok warga yang mengakibatkan situasi Kota Tarakan mencekam.


Ketiganya berhasil ditangkap tadi berdasarkan informasi dari sembilan saksi yang masih kami tahan.
-- Wisnu Sutirta
Ketiganya ialah Br (20), Aa (16), dan Ln (20), yang disangka mengeroyok dan menganiaya Abdullah (45) sehingga pemuka adat dan imam masjid itu tewas mengenaskan dengan banyak luka tusuk pada Minggu (26/9/2010) malam. Demikian penjelasan Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Timur Komisaris Besar Antonius Wisnu Sutirta.

"Ketiganya berhasil ditangkap tadi berdasarkan informasi dari sembilan saksi yang masih kami tahan," kata Wisnu Sutirta.

Menurut Wisnu, polisi masih mengejar sejumlah tersangka lainnya yang diduga ikut terlibat pengeroyokan di kawasan Perumahan Juwata Permai itu yang juga mengakibatkan Rahmat (25), putra Abdullah, terluka.

Penangkapan ketiga tersangka itu terdengar oleh kelompok massa yang prihatin dan mendukung kerabat korban sehingga kemudian mendatangi Kantor Polresta Tarakan. Mereka meminta agar tersangka diserahkan.

"Perwakilan massa kami persilakan melihat tersangka dan setelah itu mereka membubarkan diri dan memercayai proses selanjutnya kepada kepolisian," kata Wisnu Sutirta.

Kelompok massa itu datang sekitar pukul 14.00 Wita. Banyak yang menenteng senjata seperti parang dan tombak. Suasana sempat kembali mencekam meskipun sejak pagi aktivitas ekonomi, transportasi, dan pelayanan publik mulai pulih.
Sumber:Kompas
»»  BERIKUTNYA...

Minggu, 19 September 2010

Berbagi kisah tentang Panglima Burung dari Dayak

Dalam masyarakat Dayak, dipercaya ada ada suatu makhluk yang disebut-sebut sangat agung, sakti, ksatria, dan berwibawa. Sosok tersebut konon menghuni gunung di pedalaman Kalimantan, bersinggungan dengan alam gaib. Pemimpin spiritual, panglima perang, guru, dan tetua yang diagungkan. Ialah panglima perang Dayak, Panglima Burung, yang disebut Pangkalima oleh orang Dayak pedalaman.


Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok ini, terutama setelah namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Ada pula kabar tentang Panglima Burung yang berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung situasi. Juga mengenai sosok Panglima Burung yang merupakan tokoh masyarakat Dayak yang telah tiada, namun dapat rohnya dapat diajak berkomunikasi lewat suatu ritual. Hingga cerita yang menyebutkan ia adalah penjelmaan dari Burung Enggang, burung yang dianggap keramat dan suci di Kalimantan.

Selain banyaknya versi cerita, di penjuru Kalimantan juga ada banyak orang yang mengaku sebagai Panglima Burung, entah di Tarakan, Sampit, atau pun Pontianak. Namun setiap pengakuan itu hanya diyakini dengan tiga cara yang berbeda; ada yang percaya, ada yang tidak percaya, dan ada yang ragu-ragu. Belum ada bukti otentik yang memastikan salah satunya adalah benar-benar Panglima Burung yang sejati.

Banyak sekali isu dan cerita yang beredar, namun ada satu versi yang menurut saya sangat pas menggambarkan apa dan siapa itu Penglima Burung. Ia adalah sosok yang menggambarkan orang Dayak secara umum. Panglima Burung adalah perlambang orang Dayak. Baik itu sifatnya, tindak-tanduknya, dan segala sesuatu tentang dirinya.

Lalu bagaimanakah seorang Panglima Burung itu, bagaimana ia bisa melambangkan orang Dayak? Selain sakti dan kebal, Panglima Burung juga adalah sosok yang kalem, tenang, penyabar, dan tidak suka membuat keonaran. Ini sesuai dengan tipikal orang Dayak yang juga ramah dan penyabar, bahkan kadang pemalu. Cukup sulit untuk membujuk orang Dayak pedalaman agar mau difoto, kadang harus menyuguhkan imbalan berupa rokok kretek.

Dan kenyataan di lapangan membuyarkan semua stereotipe terhadap orang Dayak sebagai orang yang kejam, ganas, dan beringas. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Dayak bisa dibilang cukup pemalu, tetap menerima para pendatang dengan baik-baik, dan senantiasa menjaga keutuhan warisan nenek moyang baik religi maupun ritual. Seperti Penglima Burung yang bersabar dan tetap tenang mendiami pedalaman, masyarakat Dayak pun banyak yang mengalah ketika penebang kayu dan penambang emas memasuki daerah mereka. Meskipun tetap kukuh memegang ajaran leluhur, tak pernah ada konflik ketika ada anggota masyarakatnya yang beralih ke agama-agama yang dibawa oleh para pendatang. Riuh rendah tak berubah menjadi ketegangan di ruang yang lingkup–yang oleh orang Dayak Ngaju disebut Danum Kaharingan Belum.

Kesederhanaan pun identik dengan sosok Panglima Burung. Walaupun sosok yang diagungkan, ia tidak bertempat tinggal di istana atau bangunan yang mewah. Ia bersembunyi dan bertapa di gunung dan menyatu dengan alam. Masyarakat Dayak pedalaman pun tidak pernah peduli dengan nilai nominal uang. Para pendatang bisa dengan mudah berbarter barang seperti kopi, garam, atau rokok dengan mereka.

Panglima Burung diceritakan jarang menampakkan dirinya, karena sifatnya yang tidak suka pamer kekuatan. Begitupun orang Dayak, yang tidak sembarangan masuk ke kota sambil membawa mandau, sumpit, atau panah. Senjata-senjata tersebut pada umumnya digunakan untuk berburu di hutan, dan
mandau tidak dilepaskan dari kumpang (sarung) jika tak ada perihal yang penting atau mendesak.

Lantas di manakah budaya kekerasan dan keberingasan orang Dayak yang santer dibicarakan dan ditakuti itu? Ada satu perkara Panglima Burung turun gunung, yaitu ketika setelah terus-menerus bersabar dan kesabarannya itu habis. Panglima burung memang sosok yang sangat penyabar, namun jika batas kesabaran sudah melewati batas, perkara akan menjadi lain. Ia akan berubah menjadi seorang pemurka. Ini benar-benar menjadi penggambaran sempurna mengenai orang Dayak yang ramah, pemalu, dan penyabar, namun akan berubah menjadi sangat ganas dan kejam jika sudah kesabarannya sudah habis.
Panglima Burung yang murka akan segera turun gunung dan mengumpulkan pasukannya. Ritual–yang di Kalimankan Barat dinamakan Mangkuk Merah–dilakukan untuk mengumpulkan prajurit Dayak dari saentero Kalimantan. Tarian-tarian perang bersahut-sahutan, mandau melekat erat di pinggang. Mereka yang tadinya orang-orang yang sangat baik akan terlihat menyeramkan. Senyum di wajahnya menghilang, digantikan tatapan mata ganas yang seperti terhipnotis. Mereka siap berperang, mengayau–memenggal dan membawa kepala musuh. Inilah yang terjadi di kota Sampit beberapa tahun silam, ketika pemenggalan kepala terjadi di mana-mana hampir di tiap sudut kota.
Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Penglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah–agama manapun–dengan merusaknya atau membunuh di dalamnya. Karena kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh, itu dalam sudut pandang mereka. Pembunuhan, dan kegiatan mengayau, dalam hati kecil mereka itu tak boleh dilakukan, tetapi karena didesak ke pilihan terakhir dan untuk mengubah apa yang menurut mereka salah, itu memang harus dilakukan. Inilah budaya kekerasan yang sebenarnya patut ditakuti itu.
Kemisteriusan memang sangat identik dengan orang Dayak. Stereotipe ganas dan kejam pun masih melekat. Memang tidak semuanya baik, karena ada banyak juga kekurangannya dan kesalahannya. Terlebih lagi kekerasan, yang apapun bentuk dan alasannya–entah itu balas dendam, ekonomi, kesenjangan sosial, dan lain-lain–tetap saja tidak dapat dibenarkan. Mata dibalas mata hanya akan berujung pada kebutaan bagi semuanya. Terlepas dari segala macam legenda dan mitos, atau nyata tidaknya tokoh tersebut, Panglima Burung bagi saya merupakan sosok perlambang sejati orang Dayak.

Orang dayak itu putih2 lugu seperti orang badui di ujung kulon terbuka dan ramah2.Tapi kalo dah perang .....kacau

ngayu ..
kepercayaan suku di dayak ngumpulin kepala orang agar roh orang itu menjaga suku kaumnya, rambut yg dikumpul di tarok di belakang gangang goloknya makin tebal makin sakti dan gengsinya makin tinggi pula... ya ini tradisi jaman dulu yg dilarang waktu pemerintahan Belanda. Sebenarnya ini khasanah budaya kita.
Seperti orang di perbatasan papua nyolong orang buat di makan..
Masih animisme.....tentu serem bangeeeet.

Kalo boleh cerita sih ...
Panglima Burung Pimpinanya Wanita dan terbang menembus hutan Formasi seperti segi tiga makin ke belakang makin banyak...
Mata badan seperti logam tidak ada bulatan hitam
Ini diliat live wartawan teman adik yg meliput kesana waktu itu maaf ...orang m*** mengungsi ke markas tni supaya tidak mendekat pihak piket melontarkan peluru ...orang dayak itu tidak ada yg roboh sepertin tidak terjadi apa2.....tapi para penyerang tdk jsampe masuk...
Dan waktu die naik bis pernah juga sekelebat mandau terbang di dalam bis dan tepat mengena orang tertentu didalam bis... ini yg buatnya stress...
wilayah yg di lewatin ikut gabung

Mangkok merah di tuang sekeliling kampung dan di sungai, orang yg bukan keturan dayakpun pasti terasuki hawa perang bahkan bisa lebih gila lagi ini cerita orang2 melayu yg kena bahkan darah korban di minum, setelah kerusuhan reda maka banyaklah orang melayu yg stress karna perbuatan mereka dulu.....Dan suku di hulu sungai pasti tau orang yagn di hilir kirim berapa orang untuk perang sedangkan yg nuang makok orang yg di hilir...aliran sungai dari hulu ke hilir. Dan janjinya menyerang pasti diserang makanya kudu mengungsi....

Waktu konfrontasi sama malaysia.. malaisia memekarkan wilayah wilayah suku dayak terkena.
Malaysia menurunkan Pasukan, pasukan di pinjam dari Inggris yaitu pasukan elit dunia GURKA (orang2 keahlian berperang asal wilah tibet sekutunnya ingris).
Kali ini pasukan malasia itu kalah sama orang dayak. dengan senjata sederhana mandau....he..he

Dan pada kedatangan Sultan Sambas sempat perang ...tapi tidak kontak
Palima burung dengan ilmu tertingginya dan pasukan sedang terbang di hutan menyerang kesultanan Sambas dengan ayat Kitabullah kalo ngk salah ayat qursy...rontoklah pasukan tersebut maka mereka takluk sama Kesultanan Sambas....karna ngak sempat kontak tidak terjadi pertumpahan darah makanya orang melayu dan dayak akur2 aja.

Kalo cerita livenya sih saudaraku yg berguru sampe ilmu terakhir digunung semunya angka 3. 3 bulan cari guru dan gurunyapun 3 orang temanya dah cukup pulang tapi saudaraku tetap pingin berguru lagi maka nunjuk di gunung itu ...singkat cerita setelah berguru denga seorang digunung 3 hari kemudian gurunya meninggal. dapet oleh2 mandau titiknya aku lupa 3 atau 4
titik atau berapalah tapi yg jelas besinya seperti baja putih. di titk mandau ini bukan banyaknya2 korban tetapi logam2 lain yang di tanam di mandau itu dan mata sebelah seperti pahat kalau 2 belah seperti parang biasa ya buat kekebun katanya....
Banyak juga ceritanya ada lagi tiupan seperti seruling untuk memanggil pasukan itu (panglima Burung). Ini yg di lakukanya waktu pembersihan ilmu di rumah kebetulan saudara yg lain ingin membuangnya perlu tahunan..karna bawaanya galak melu2..
lama nyari ilmunya dan lama juga membuangnya kalo ditanya apa hasilnya ZIRO kanya 0 besar....he..he ya saya maklum karna ia orang kecil yg kerja di tempat yg keras ABK kapal...
Salah satu kekhasan suku Dayak adalah adanya seseorang Raja Dayak yang di kenal sebagai Raja Hulu Aiq (RHA). Tidak seperti raja yang lain, RHA tidak mempunyai kekuasaan politis; beliau bukanlah seorang raja dengan pemerintahan feodal. Pada kenyataannya, RHA tidak mempunyai pemerintahan sama sekali. Beliau adalah pemimpin spiritual tertinggi orang Dayak. Wilayahnya disebut Desan Sembilan Demung Sepuluh, akan tetapi bukan dalam arti wilayah sebuah negara. Wilayah tersebut lebih menunjukkan ikatan kultural yang mengakui beliau sebagai pemimpin adat tertinggi. Orang Dayak di wilayah Desa Sembilan Demung Sepuluh percaya bahwa RHA adalah orang yang ditakdirkan untuk menjamin nasib baik suku Dayak, terutama dalam kaitannyadengan kegiatan pertanian. Oleh sebab itu, penghormatan khusus selalu diberikan kepada RHA dengan menyebut namanya dalam setiap doa yang dilakukan orang Dayak dalam ritual-ritual.

Wilayah Desa Sembilan Demung Sepuluh sebenarnya meliputi seluruh pulau Kalimantan, termasuk Sarawak, Sabah dan Brunei Darussalam. Sembilan Desa tersebut adalah:
1. Buliq-Belantiq (sekarang di propinsi Kalimantan Tengah)
2. Puring-Katingan (juga di Kalimantan Tengah)
3. Kayung-Tayap (di Kabupaten Ketapang, KalBar)
4. Jalai-Pesaguan (di Kabupaten Ketapang, KalBar)
5. Jekaq-Laur (di Kabupaten Ketapang, KalBar)
6. Bilhaq-Krio (di Kabupaten Ketapang, KalBar)
7. Desa Darat Pantai Kapuas (sepanjang sungai Kapuas dan anak sungainya)
8. Mahap-Sekadau (sekarang Kabupaten Sanggau)
9. Sabah-Serawak (sekarang di Malaysia, termasuk Brunei Darussalam).
Sabtu, 29 Oktober 2005
Wafat, Panglima Burung Dimakamkan

Meliau,- Rintik hujan di pagi hari tanggal 27 Oktober 2005, turut mengiringi pemakaman salah satu putra terbaik Kalbar yakni Panglima Burung di Taman Makam Pahlawan Meliau. Warga terlihat berjubel ikut mengantar kepergian Panglima Burung ke liang lahat.

Prosesi pemakaman Panglima Burung yang memiliki nama asli Burung Mansau kelahiran Merakai Panjang Kabupaten Kapuas Hulu itu, berlangsung dengan khidmat dibawah rintik hujan menyirami bumi pertiwi.

Panglima Suku Dayak yang dilahirkan pada tanggal 14 Nopember 1914 atau 91 silam tersebut, dikenal sebagai pejuang yang turut mengusir penjajah Jepang. Dia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Meliau. Di tempat itu juga telah dimakamkan patriot bangsa lain yang dikenal dengan Pangsuma (namanya diabadikan menjadi nama Gedung Olah Raga Pangsuma di Pontianak,red). Hadir dalam pemakaman itu Bupati Sanggau, Dandim 1204 Sanggau, DPRD Sanggau, DPRD Provinsi Kalimantan Barat, jajaran PTP Nusantara 13, Muspika Kecamatan Meliau dan masyarakat.

"Panglima Burung pernah turut mengusir penjajah Jepang. Bahkan hingga akhir hayatnya, masih dipercaya turut membantu menangani masalah Kamtibmas berkaitan dengan peristiwa kerusuhan beberapa tahun terakhir ini. Termasuk ketika terjadi kerusuhan di Sampit," ujar Bernadus Tokoh Masyarakat Meliau mewakili pihak keluarga yang sedang berduka.

Sementara itu Camat Meliau Budi Suroso SSos mengatakan, bahwa Panglima Burung bukan hanya milik masyarakat Meliau, masyarakat Sanggau atau masyarakat Kalbar pada umumnya. Akan tetapi juga menjadi milik bangsa Indonesia karena jasa - jasanya terhadap bangsa ini.

Hal senada disampaikan Bupati Sanggau Yansen Akun Effendy, bahwa banyak yang bisa dicontoh pada diri Panglima Burung. Karena dia tidak mementingkan diri sendiri, kelompok atau golongan tertentu.

"Tetapi Panglima Burung lebih mengedepankan kepada kepentingan orang banyak," kata Yansen.

Sebelum dimakamkan, jenazah Panglima Burung terlebih darhulu disemayamkan di Yayasan Pemakaman Bhakti Karya. Setelah itu dibawa ke gereja katholik untuk disembahyangkan dengan dipimpin langsung Pastor Paroki Meliau P Yosef Gheru Kaka. Selanjutnya tanggal 27 Oktober 2005 jenazahnya diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan diiringi masyarakat Meliau. (an)

<>Hari senin (2/03/08) berlangsung deklarasi pengurus Pemuda Asli Suku Kalimantan (PUSAKA) dan Pemuda Suku Asli Kalimantan (PASAK). Pelantikan pengurus periode tahun 2008 - 2012 ini berlangsung di Lapangan Bola Panglima Batur dan dihadiri oleh sekitar 3000 lebih simpatisan organisasi tersebut .


Selain simpatisan juga dihadiri oleh pengurus Pusaka Kaltim dan Pengurus Anak cabang di beberapa wilayah di Utara Kaltim. Juga tampak dari Polresta Tarakan, Kodim, DPRD dan Wakil Walikota Tarakan.

Yang mengejutkan para peserta dan para undangan adalah kehadiran Panglima Burung yang diapit oleh beberapa orang kepercayaannya. Dengan menggunakan pakaian kebesarannya dan bertopi mirip orang Eskimo mereka dijadikan tontonan yang menarik para peserta deklarasi.


Dalam sambutannya Wakil Walikota Tarakan H.M Thamrin AD, SH mengatakan keberadaan Pusaka dan Pasak adalah cermin keberagaman yang luhur dari Bangsa Indonesia. Ia menjadi perekat kebersamaan dalam rangka berbangsa dan bernegara .

Oleh karenanya ia mengingatkan agar kesatuan NKRI menjadi prioritas dan harus menjadi pilihan utama. Sudah banyak contoh permasalahan yang muncul adalah disebabkan ketidakkompakan dan mau menang sendiri. ”Itu harus dikikis habis dan utamakan persatuan dan kesatuan", tekan Wawali.

Sementara itu ketua PAC Pusaka Drs H. Masdar Zemy M.Si mengatakan keberadaan Pusaka dan Pasak memang lebih dititikberatkan pada pembinaan dan memuncul seni dan akar budaya. Dengan cara itu akan terjadi pencitraan yang positf terhadap organisasi. Ia setuju NKRI adalah merupakan sebuah keputusan yang final dan harus dijaga sekuatnya.
Ada banyak sekali versi cerita mengenai sosok panglima tertinggi masyarakat Dayak, Panglima Burung, terutama setelah namanya mencuat saat kerusuhan Sambas dan Sampit. Ada yang menyebutkan ia telah hidup selama beratus-ratus tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Ada pula kabar tentang Panglima Burung yang berwujud gaib dan bisa berbentuk laki-laki atau perempuan tergantung situasi. Juga mengenai sosok Panglima Burung yang merupakan tokoh masyarakat Dayak yang telah tiada, namun dapat rohnya dapat diajak berkomunikasi lewat suatu ritual. Hingga cerita yang menyebutkan ia adalah penjelmaan dari Burung Enggang, burung yang dianggap keramat dan suci di Kalimantan.

Selain banyaknya versi cerita, di penjuru Kalimantan juga ada banyak orang yang mengaku sebagai Panglima Burung, entah di Tarakan, Sampit, atau pun Pontianak. Namun setiap pengakuan itu hanya diyakini dengan tiga cara yang berbeda; ada yang percaya, ada yang tidak percaya, dan ada yang ragu-ragu. Belum ada bukti otentik yang memastikan salah satunya adalah benar-benar Panglima Burung yang sejati.

Banyak sekali isu dan cerita yang beredar, namun ada satu versi yang menurut saya sangat pas menggambarkan apa dan siapa itu Penglima Burung. Ia adalah sosok yang menggambarkan orang Dayak secara umum. Panglima Burung adalah perlambang orang Dayak. Baik itu sifatnya, tindak-tanduknya, dan segala sesuatu tentang dirinya.

Lalu bagaimanakah seorang Panglima Burung itu, bagaimana ia bisa melambangkan orang Dayak? Selain sakti dan kebal, Panglima Burung juga adalah sosok yang kalem, tenang, penyabar, dan tidak suka membuat keonaran. Ini sesuai dengan tipikal orang Dayak yang juga ramah dan penyabar, bahkan kadang pemalu. Cukup sulit untuk membujuk orang Dayak pedalaman agar mau difoto, kadang harus menyuguhkan imbalan berupa rokok kretek.

Dan kenyataan di lapangan membuyarkan semua stereotipe terhadap orang Dayak sebagai orang yang kejam, ganas, dan beringas. Dalam kehidupan bermasyarakat, orang Dayak bisa dibilang cukup pemalu, tetap menerima para pendatang dengan baik-baik, dan senantiasa menjaga keutuhan warisan nenek moyang baik religi maupun ritual. Seperti Penglima Burung yang bersabar dan tetap tenang mendiami pedalaman, masyarakat Dayak pun banyak yang mengalah ketika penebang kayu dan penambang emas memasuki daerah mereka. Meskipun tetap kukuh memegang ajaran leluhur, tak pernah ada konflik ketika ada anggota masyarakatnya yang beralih ke agama-agama yang dibawa oleh para pendatang.

Kesederhanaan pun identik dengan sosok Panglima Burung. Walaupun sosok yang diagungkan, ia tidak bertempat tinggal di istana atau bangunan yang mewah. Ia bersembunyi dan bertapa di gunung dan menyatu dengan alam. Masyarakat Dayak pedalaman pun tidak pernah peduli dengan nilai nominal uang. Para pendatang bisa dengan mudah berbarter barang seperti kopi, garam, atau rokok dengan mereka.

Panglima Burung diceritakan jarang menampakkan dirinya, karena sifatnya yang tidak suka pamer kekuatan. Begitupun orang Dayak, yang tidak sembarangan masuk ke kota sambil membawa mandau, sumpit, atau panah. Senjata-senjata tersebut pada umumnya digunakan untuk berburu di hutan, dan mandau tidak dilepaskan dari kumpang (sarung) jika tak ada perihal yang penting atau mendesak.

Lantas di manakah budaya kekerasan dan keberingasan orang Dayak yang santer dibicarakan dan ditakuti itu? Ada satu perkara Panglima Burung turun gunung, yaitu ketika setelah terus-menerus bersabar dan kesabarannya itu habis. Panglima burung memang sosok yang sangat penyabar, namun jika batas kesabaran sudah melewati batas, perkara akan menjadi lain. Ia akan berubah menjadi seorang pemurka. Ini benar-benar menjadi penggambaran sempurna mengenai orang Dayak yang ramah, pemalu, dan penyabar, namun akan berubah menjadi sangat ganas dan kejam jika sudah kesabarannya sudah habis.

Panglima Burung yang murka akan segera turun gunung dan mengumpulkan pasukannya. Ritual–yang di Kalimankan Barat dinamakan Mangkuk Merah–dilakukan untuk mengumpulkan prajurit Dayak dari saentero Kalimantan. Tarian-tarian perang bersahut-sahutan, mandau melekat erat di pinggang. Mereka yang tadinya orang-orang yang sangat baik akan terlihat menyeramkan. Senyum di wajahnya menghilang, digantikan tatapan mata ganas yang seperti terhipnotis. Mereka siap berperang, mengayau–memenggal dan membawa kepala musuh. Inilah yang terjadi di kota Sampit beberapa tahun silam, ketika pemenggalan kepala terjadi di mana-mana hampir di tiap sudut kota.

Meskipun kejam dan beringas dalam keadaan marah, Penglima Burung sebagaimana halnya orang Dayak tetap berpegang teguh pada norma dan aturan yang mereka yakini. Antara lain tidak mengotori kesucian tempat ibadah–agama manapun–dengan merusaknya atau membunuh di dalamnya. Karena kekerasan dalam masyarakat Dayak ditempatkan sebagai opsi terakhir, saat kesabaran sudah habis dan jalan damai tak bisa lagi ditempuh, itu dalam sudut pandang mereka. Pembunuhan, dan kegiatan mengayau, dalam hati kecil mereka itu tak boleh dilakukan, tetapi karena didesak ke pilihan terakhir dan untuk mengubah apa yang menurut mereka salah, itu memang harus dilakukan. Inilah budaya kekerasan yang sebenarnya patut ditakuti itu.

Kemisteriusan memang sangat identik dengan orang Dayak. Stereotipe ganas dan kejam pun masih melekat. Memang tidak semuanya baik, karena ada banyak juga kekurangannya dan kesalahannya. Terlebih lagi kekerasan, yang apapun bentuk dan alasannya, tetap saja tidak dapat dibenarkan. Terlepas dari segala macam legenda dan mitos, atau nyata tidaknya tokoh tersebut, Panglima Burung bagi saya merupakan sosok perlambang sejati orang Dayak.

PONTIANAK, (SiaR, 4/3/97). Mangkok Merah tiba-tiba menjadi
kosakata yang penting dalam pertikaian antara etnik Madura dan
Dayak di Kalimantan Barat. Alat komunikasi tradisional ini ber-
fungsi sebagai pembawa pertanda bahwa ada sekelompok masyarakat
Dayak yang membutuhkan bantuan dari seluruh masyarakat Dayak.

Selain sebagai alat komunikasi dengan sesama orang Dayak,
Mangkok Merah juga berfungsi sebagai penghubung dengan roh nenek
moyang. Orang Dayak percaya bahwa melalui Mangkok Merah roh para
leluhur akan membantu mereka dari serangan pihak luar. Roh lelu-
hur dalam adat Dayak Kanayatn (sub-etnik mayoritas di Kalbar)
disebut Dewa Sakti yang terdiri atas tujuh roh bersaudara. Mereka
bernama Bujakng Nyangko Samabue, Kamang Muda Santulangan, Sarukng
Sampuro, Sansa Lalu Samarawe, Bujang Gila Palepak, Nyaro Nyan-
takng Pajamuratn dan Bensei Sampayangan. Tujuh roh leluhur ber-
saudara ini tinggal di tujuh tempat yang berlainan. Untuk memang-
gil roh-roh Dewa Sakti ini, hanya Panglima Adat yang berwenang
melakukannya.

Sejumlah perangkat harus disiapkan oleh Panglima Adat sebe-
lum upacara pemanggilan roh Dewa Sakti. Mangkok yang terbuat dari
teras bambu (ada yang mengatakan terbuat dari tanah liat) yang
didesain dalam bentuk bundar segera dibuat. Untuk menyertai
mangkok ini disediakan juga perlengkapan lainnya seperti ubi
jerangau merah (acorus calamus) yang melambangkan keberanian (ada
yang mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam
merah untuk terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh (ada yang
mengatakan bisa diganti dengan sebatang korek api), daun rumbia
(metroxylon sagus) untuk tempat berteduh dan tali simpul dari
kulit kepuak sebagai lambang persatuan. Perlengkapan tadi dikemas
dalam mangkok dari bambu itu dan dibungkus dengan kain merah.

Mangkok Merah dibawa Panglima ke panyugu yakni sebuah tempat
yang dianggap keramat pada saat matahari terbenam. Di panyugu,
Panglima dengan "Bahasa Roh" meminta petunjuk roh Dewa Sakti. Roh
Dewa Sakti akan menjawab dengan tanda-tada alam yang oleh Pangli-
ma akan diterjemahkan apakah Mangkok Merah sudah saatnya atau
belum untuk diedarkan.

Jika Panglima pulang ke kampung dengan teriakan-teriakan
magis tertentu yang diteriakkan dengan suara nyaring, maka Dewa
Sakti sudah mengijinkan Mangkok Merah diedarkan. Roh salah satu
tujuh bersaudara Dewa Sakti tadi sudah "berkarya" di dalam tubuh
sang Panglima. Masyarakat sudah bisa menangkap apa yang terjadi.
Mereka berkumpul di lapangan memegang mandau, perisai dan senjata
lantak dengan kain merah terikat di kepala, siap untuk berperang.

Dalam sekejab, Panglima menularkan roh Dewa Sakti kepada
orang-orang tadi. Pangarah (kurir) ditunjuk Panglima untuk men-
gantarkan bungkusan kain merah itu ke kampung lain. Konon, panga-
rah biasanya berjalan setengah terbang dan dalam waktu sekejab
disertai teriakan ritual, pangarah sudah sampai di kampung lain.

Panglima kampung tetangga, dengan kekuatan supranaturalnya, akan
mengetahui kedatangan pangarah dan menjemputnya bersama
masyarakat. Pangarah mengabarkan siapa musuh yang harus dihadapi.
Panglima kampung tersebut kemudian menularkan roh Dewa Sakti
kepada masyarakat yang telah berkumpul. Upacara seperti itu terus
berlangsung di seluruh wilayah yang bisa dijangkau hingga diang-
gap cukup untuk menghadapi musuh. Jika perang dianggap selesai
uparaca pengembalian Roh Dewa Sakti yang disebut Nyaru Semangat
akan dilakukan. Dengan sejumlah upacara adat induk roh (induk
Tariu) tersebut dikembalikan ke tempat asalnya.

Dalam pertikaian dengan suku Madura kali ini induk roh Dewa
Sakti, menurut sumber SiaR terdapat di Sanggau Ledo, tempat di
mana roh Dewa Sakti untuk pertamakalinya dipanggil dan Mangkok
Merah diedarkan.

Mangkok Merah di kalangan suku Dayak Kanayatn juga dipercaya
menambah kesaktian. Dengan ikat kepala warna merah, orang-orang
Dayak yang merasa roh para leluhur itu telah berkarya di dalam
tubuhnya bisa mengenali mana lawan dan kawan hanya dengan indra
penciumannya.

Dalam pertikaian dengan etnik Madura yang sudah berlangsung
lebih dari dua bulan ini, ratusan Mangkok Merah disebar ke segala
penjuru Kalbar. Ratusan pangarah secara estafet membawanya dari
kampung ke kampung. Tanpa mengenal lelah mereka menembus hutan,
menyebrang rawa dan sungai untuk menyatakan bahwa perang telah
dimulai.

Dampak beredarnya Mangkok Merah ini memang dasyat. Ribuan
orang Dayak, laki-laki dan perempuan yang terkena pengaruh magis
Mangkok Merah bergerak di bawah komando panglima perang. Para panglima perang
biasanya menggunakan nama-nama alam seperti
Panglima Burung, Panglima Halilintar atau Panglima Angin. Pangli-
ma perang tertua dan terkenal dari suku Dayak Kanayatn bernama
Panglima Burung yang berusia 82 tahun.

Daya magis Mangkok Merah konon bisa membuat prajurit Dayak
tak mempan dibacok, tahan lapar hingga sebulan dan bisa melesat
cepat di dalam hutan. Hampir tiap hari, pasukan ABRI menemukan
sekelompok orang Dayak di sebuah tempat yang jaraknya ratusan
kilometer dari tempat asal mereka. Dengan sejumlah truk ABRI
mengembalikan para prajurit Dayak yang "terdampar" di suatu
tempat ke tempat asal mereka.

Mangkok Merah biasanya digunakan jika orang Dayak benar-
benar terpaksa. Segala macam akibat yang akan ditimbulkan akan
dipertimbangkan masak-masak karena korban jiwa dalam jumlah besar
sudah pasti akan berjatuhan.

Mangkok Merah pernah digunakan untuk menangkap tokoh komunis
yang bernama Sofyan di perbatasan Kalbar - Serawak tahun 1967.
Karena Mangkok Merah, Sofyan dan tokoh-tokoh komunis lainnya
dengan mudah diketahui tempat persembunyiannya. Sofyan akhirnya
ditembak mati pasukan ABRI di Terentang, Kabupaten Pontianak.
Seorang tokoh Dayak Kanayatn, anggota FKP DPRD I Kalbar menutur-
kan kepada sumber SiaR di Pontianak bahwa ia pernah bertindak
sebagai Panglima dalam ritual Mangkok Merah. "Mangkok Merah
benar-benar nyata walaupun nampaknya tidak masuk di akal," kata-
nya. Ketika menjadi Panglima dalam ritual Mangkok Merah melawan
gerakan komunis yang dipimpin Sofyan tahun 1967, pasukannya
berhasil mengenali dan membunuh kaum komunis.***
Palangka Raya, 18 Juni 2001 14:29
Panglima Burung, tokoh spritual yang banyak disebut-sebut saat terjadi amuk massa Dayak di Sampit kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah mengunjungi masyarakat Dayak terutama di Sampit dan Palangka Raya, pekan lalu.

Panglima Burung yang memiliki nama asli Balan (89) banyak bercerita tentang sifat yang menonjol pada orang Dayak yaitu tidak pernah menyusahkan orang lain.

"Orang Dayak itu sebenarnya tidak pernah dan tidak akan menyusahkan orang lain, apalagi merusak," ucapnya mengomentari akibat yang ditimbulkan dari amuk massa Dayak ketika terjadi konflik dengan etnis Madura.

Panglima Burung yang saat ini menetap di desa Marakai Panju kecamatan Nanga Kantu Putu Sibau kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat itu menyatakan penyesalannya tidak dapat datang langsung ke Sampit saat terjadi konflik dan pertikaian antara orang Dayak dengan orang Madura.

Sosok Balan yang punya isteri sembilan orang itu terkesan jauh dari kebesaran nama Panglima Burung yang disandangnya dan dianggap sebagai "sosok sakral" oleh masyarakat Dayak.

Ia layaknya hanya orang tua yang lebih suka menceritakan perjalanan hidup semasa perjuangan merebut kemerdekaan di daerah kelahirannya di propinsi Kalbar.

Kakek Balan yang memiliki gelar Panglima Burung itu menyarankan masyarakat Dayak untuk dapat bersatu dalam kebenaran dan kembali kepada kehidupan semula.

Kakek Balan yang dikaruniai tiga anak itu menyatakan kecewa terhadap orang yang mengaku sebagai pasukan Dayak namun justru untuk tujuan melakukan pemerasan terhadap orang lain dengan menjual-jual isu Madura.

Menurut Panglima Burung, kunci untuk mengakhiri persoalan akibat "perang" Dayak-Madura yaitu dengan memberlakukan hukum adat yang berlaku dan wajib dipatuhi bagi siapa pun yang tinggal di wilayah Kalteng.

Mungkin ini sepenggal kisah yang di dapat dari bebrapa sumber, namunsecara langsung certa beliau dan kejadaian sampt madura bisa di tanyakan masayarakat di KAlimantan Tengah khususnya karena tempat kejadian dan kisah nyata dan realnya ada.
saya hanya mengambarakan jangan sampi hal ini berulang kembali Takut dan mengerikan

Berbagai Sumber
»»  BERIKUTNYA...

IKan Raksasa

Anda mungkin sudah mengetahui tentang ikan pemangsa manusia yang hidup di dasar samudera seperti Ikan Hiu. Namun, kisah-kisah berikut ini menceritakan keberadaan ikan predator raksasa sejenis Catfish (ikan lele) yang hidup di air tawar dan juga doyan menyantap daging manusia.

Goonch Fish, Lele Pemakan Bangkai
Great Kali Gandaki River adalah sebuah sungai yang berada di perbatasan antara India dan Nepal. Alirannya bersumber dari sumber air di Pegunungan Himalaya di ketinggian 3600 dpl. Keindahan sungai ini sudah tak perlu diragukan lagi. Sayangnya suatu legenda menakutkan tentang monster pemakan manusia, menghantui desa-desa yang berada di kawasan ini. Membuat penduduk enggan mandi ataupun bermain di sekitar sungai itu.


Kejadian pertama yang mengawali teror ganas dari mahluk penghuni sungai itu terjadi pada bulan April tahun 1988. Seorang pemuda Nepal ketika baru saja masuk ke dalam sungai, langsung ditarik oleh “sesuatu” dan lenyap begitu saja. Tiga bulan berselang, seorang anak laki-laki yang sedang mandi di Sungai Kali bersama ayahnya, tiba-tiba di serang dan di seret kedalam air. Si ayah hanya bisa berteriak dan tak dapat melakukan apa-apa.

Setelah itu, kejadian seperti ini terjadi berulang kali hingga menghantui para penduduk yang tinggal di sekitar aliran Sungai Kali. Bahkan beberapa tahun belakangan ini, laporan tentang hilangnya penduduk yang mandi di Sungai Kali semakin meningkat. Penduduk bingung dan mulai berargumentasi tentang jenis mahluk yang tinggal di situ. Beberapa penduduk percaya ada sekumpulan buaya yang hidup di sungai itu. Namun setelah diselidiki, ternyata tidak ada komunitas buaya yang hidup di daerah itu.

Terakhir, pada tahun 2007, seorang pemuda Nepal berumur 18 tahun yang sedang berenang di sungai itu ditarik oleh monster misterius dan lenyap begitu saja dari permukaan air. Menurut saksi mata yang menyaksikan kejadian itu, bentuk monster itu seperti babi berukuran sangat besar.

Rasa penasaran penduduk akhirnya terjawab ketika seorang ahli biologist dari Inggris bernama Jeremy Wade melakukan penelitian di Sungai Kali dan menemukan jawaban yang mengejutkan.

Wade menemukan kenyataan bahwa monster pemakan manusia itu ternyata adalah sejenis ikan lele raksasa (Giant Cat Fish) yang telah mengalami perubahan DNA karena sering memakan mayat yang dihanyutkan ke sungai setelah terlebih dahulu dibakar dalam acara ritual pemakaman tradisional masyarakat setempat yang dikenal dengan nama Ritual Bagmati.

“ Ikan jenis ini merupakan jenis ikan endemis sungai ini. Namun, karena telah puluhan tahun menyantap daging mayat yang dihanyutkan melalui sungai, ikan ini berubah secara genetik menjadi jauh lebih besar dari ukuran sebenarnya. Mereka menjadi ketagihan, dan mulai menjadikan daging manusia menjadi menu utama. Jadi jika lama tidak ada ritual pemakaman, ikan ini menjadi ganas dan menyerang manusia,” Wade menjelaskan.

Dalam penelitiannya, Jeremy Wade juga berhasil menangkap seekor ikan lele pemangsa daging manusia dengan ukuran 1,8 meter dan berat berkisar 73 kilogram. Menurut Wade jika ikan dengan ukuran sebesar itu ketika menyerang manusia di dalam air, maka sedikit sekali kemungkinan korbannya untuk menyelamatkan diri. Wade lalu menamakan ikan lele raksasa itu dengan nama Goonch Fish.

Perjalanan penelitian Jeremy Wade saat menyelidiki ikan lele pemakan manusia di Sungai Kali telah di dokumentasikan dan ditayangkan perdana di salah satu stasiun televisi Inggris dengan judul “ Monster Air Pemakan Daging Manusia”.

Pemangsa dari Huadu’s Furong

Bukan hanya di Great Kali Gandaki River saja terdapat jenis ikan lele raksasa. Baru-baru ini di Waduk Huadu’s Furong-China, terjadi kegemparan. Selama ini, dalam setahun selalu saja terjadi beberapa kasus orang tenggelam dan hilang secara misterius di waduk itu.

Namun akhirnya misteri itu terjawab sudah. Penduduk setempat berhasil menangkap seekor ikan lele raksasa yang ukuran panjang badannya mencapai 3 meter dan lebar kepala berkisar 1 meter. Gilanya lagi, ketika masyarakat membelah perut ikan itu, mereka menemukan “sisa-sisa” seorang lelaki di dalam tubuh ikan itu..

Namun karena pemerintah lokal khawatirinsiden ini akan berdampak pada kepariwisataan daerah itu, mereka berusaha keras agar peristiwa itu tidak terpublikasi secara luas. Tapi beberapa turis sempat datang dan mengabadikan gambar ikan lele pemangsa manusia dengan ponsel mereka.

Beberapa kalangan beranggapan ikan ini adalah ikan jenis Waking Catfish atau clarius batrachus (ikan lele berjalan). Namun belum ada yang dapat menjelaskan bagaimana mungkin ikan lele yang berukuran centimeter bisa menjadi begitu besar.

Saat ini masyarakat lokal maupun turis asing tidak diperbolehkan berenang di Waduk Huadu’s Furong. Orang banyak memperkirakan masih ada ikan sejenis yang hidup di waduk itu, siap memangsa orang yang berenang di situ.

Raksasa Sungai Mekong
Sungai Mekong yang merupakan salah satu sungai utama di dunia banyak menyimpan berbagai jenis ikan-ikan raksasa. Sungai Mekong merupakan sungai terpanjang ke-12 di dunia, dan ke-10 terbesar dalam volume (melepas 475km³ air setiap tahunnya), dia mengisi wilayah seluas 795.000 km² dari Tibet dia mengalir melalui China provinsi Yunnan, Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja, dan Vietnam. Semua kecuali China dan Myanmar masuk kedalam Komisi Sungai Mekong. Karena variasi musim yang sangat berbeda dalam aliran dan adanya “rapid” dan air terjun membuat navigasi sangat sulit.

Menurut para peneliti, sungai ini adalah rumah dari berbagai jenis ikan raksasa air tawar. Yang paling terkenal adalah Mekong Giant Cat Fish. Jenis ikan lele raksasa ini memang hidup disepanjang aliran Sungai Mekong yang melintasi beberapa negara di Asia tersebut.

Pada tahun 2005, seorang nelayan Muangthai menangkap ikan lele raksasa sebesar beruang Grizzly di Sungai Mekong. Ukuran ikan ini berkisar 2,7 Meter dengan berat mencapai 646 pon.

Memang penangkapan ikan lele berukuran raksasa di Sungai Mekong bukanlah hal yang aneh. Sudah berulang kali nelayan setempat mendapatkan ikan lele berukuran raksasa di sungai itu. Namun sepertinya belum ada yang menyamai ukuran ikan lele yang ditangkap nelayan Muangthai tersebut.

Berbeda dengan kasus di Sungai Kali di Nepal dan Waduk Huadu’s Forung di China, tidak ada laporan yang menyebutkan bahwa ikan lele raksasa di Sungai Mekong adalah pemangsa manusia.

IUCN (International Union for Conservation of Nature), sebuah badan dunia yang bergerak di bidang konservasi sumberdaya alam telah menyimpan dan memasukkan data keberadaan ikan lele raksasa dari Sungai Mekong sebagai jenis satwa air yang langka dan menuju kepunahan. Jenis ikan lele raksasa ini, juga telah menarik perhatian WWF (Worl Wildlife Fund) dan National Geografic Society. Kedua organisasi ini sedang bersama-sama menyusun rencana perlindungan terhadap jenis ikan itu.

Memang menakutkan jika kita membayangkan keberadaan raksasa-raksasa air tawar pemangsa daging manusia tersebut. Kita sekarang tentu akan menjadi was-was jika berenang di sungai maupun danau air tawar. Namun pertanyaannya adalah bagaimana mereka bisa menjadi kanibal dan doyan makan manusia. Apakah mereka yang mengganggu manusia, atau malah manusia yang mengusik habitat mereka..?

Di sisi lain ikan-ikan itu juga mempunyai hak untuk hidup. Sebab bukan tidak mungkin, mereka adalah sisa-sisa zaman prasejarah yang harus diteliti dan dilestarikan keberadaannya untuk perkembangan ilmu pengetahuan .

source: http://kampusmerah.blogspot.com/2010/03/menggemparkan-lele-raksasa.html
»»  BERIKUTNYA...

7 Suku Kanibal Paling Ganas di Dunia

The Carib

Nama suku inilah yang menjadi sebutan untuk orang yang memakan orang lain. Ini diketahui merupakan suku pertama di dunia yang melakukan praktek kanibalisme. Oleh para pelaut biasa disebut “The Carib people of the Lesser Antilles”.

Nama ini diberikan oleh colombus dalam catatannya dengan menyebut nama “caniba” (yang merupakan kata lain dari kariba yang artinya “orang yang memakan orang”).

Para suku karibia ini biasanya melakukan kanibalisme kepada musuhnya, namun semenjak masuknya agama kristen kesana, perlahan-lahan budaya itu mulai hilang.

The Aztec

Suku aztec tidak diragukan lagi sebagai suku yang paling brutal sebelum ditemukannya benua amerika oleh colombus. Mereka melakukan ribuan pengorbanan menggunakan manusia tiap tahunnya. Korban biasanya dicabut jantungnya yang masih dalam keadaan berdetak selagi hidup. Lalu tubuhnya dijadikan masakan untuk dimakan beramai-ramai.

The Native Americans

Pada masa awal penaklukan benua amerika, banyak sejarahwan bercerita bahwa suku-suku Indian di Amerika melakukan praktek kanibalisme. Walaupun sekarang masih jadi perdebatan namun banyak yang mengaku memiliki bukti praktek kanibalesme oleh suku-suku Indian.

Contohnya suku Indian karankawa di Texas, pada tahun 1768 seorang pendeta yang berasal dari Spanyol menyaksikan dan merekam ritual yang dilakukan karankawa kepada musuhnya yang disandera. Mereka mengelilingi korban tersebut dan secara bergantian memotong kulit / daging korbannya lalu memakan nya di depan mata korbannya.

The africans

Benua ini mungkin merupakan benua yang masih melakukan praktek kanibalisme sampai saat ini. Walaupun secara kasat mata tidak pernah terlihat, banyak saksi mata melaporkan adanya aktivitas perdagangan organ tubuh manusia disana.

Disertai bukti banyak warga pendatang yang hilang saat berlibur / melintas disana. Biasanya penculikan dilakukan oleh geng2 kriminal. Disebutkan juga, pada saat perang kongo ke-2 dan perang sipil di liberia dan sierra leone sering terjadi aksi kanibalisme disana.

Fiji

Budaya kanibalisme juga diketahui telah menyebar di kawasan polinesia dan melanisia.sebagai contoh ,FIJI diketahui sebagi pulau para kanibalisme.seorang kepala suku fiji mengakui telah memakan 875 orang dan sangat membanggakannya.

The Korowai

Suku korowai di papua,indonesia diketahui sebagai suku yang masih tersisa di dunia dan melakukan kanibalisme hingga saat ini. Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang dicurigai sebagai penyihir. Biasanya mereka memakan otaknya selagi masih dalam keadaan hangat. Kediaman mereka biasanya berada diatas pohon yang tinggi berguna untuk melindungi dari musuh-musuhnya.

The Maori

Suku maori di new zealand merupakan suku kanibal yang pernah terdokumentasikan dengan sangat baik. Kanibalisme sudah menjadi bagian dari kebudayaan maori dan mereka tidak pernah berhenti memakan musuhnya. Ketika kapal inggris, The Boyd, berlabuh dan para awaknya membunuh anak dari kepala suku maori, para pejuang suku maori membalas dendam dengan membunuh dan memakan 66 awak kapal tersebut. Kejadian ini yang akhirnya terkenal sebagai “body massacre”.

Sumber :
http://woamu.blogspot.com/2010/07/7-suku-kanibal-paling-ganas-di-dunia.html
»»  BERIKUTNYA...

Poster Propaganda Belanda dan Jepang Pada Masa Penjajahan

Ingin lihat poster propaganda Belanda dan Jepang pada masa penjajahan di Indonesia? cekidot..

Poster Jepang

Poster Belanda

Sumber :

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3603482

»»  BERIKUTNYA...

Pasukan Terbaik Dunia Vs Pasukan Lokal

Inilah Beberapa Pasukan Khusus Terbaik dan terhebat di dunia menurut beberapa versi atas prestasi dan kemampuanya,bisa kita liat ternyata Kopasus termasuk,menjadi kebanggaan kita.

1. England SAS (Special Air Service)

adalah resimen pasukan khusus dalam Angkatan Darat Inggris yang pernah menjadi model bagi pasukan khusus dari negara-negara lain. SAS membentuk bagian signifikan Pasukan Khusus Kerajaan Inggris Special Boat Service (SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan Pasukan Special Support Group (SFSG).

Beladiri : Gon-Ryu Karate

Alumni : Bear Grylls ( ada di acara discovery channel Survival expert)

2. Mossad Israeli

he Mossad (HaMossad leModi’in uleTafkidim Meyuchadim)Mossad bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen dan operasi-operasi rahasia termasuk kegiatan paramiliter. Ini adalah salah satu entitas utama dalam Komunitas Intelijen Israel, bersama dengan Aman (intelijen militer) dan Shin Bet (keamanan internal), tetapi direktur melapor langsung kepada Perdana Menteri. Peran dan fungsi yang sama dengan Central Intelligence Agency (CIA) dan Secret Intelligence Service (SIS).

Beladiri : Israeli Krav Maga

Alumni : Eitan Rafi (Sekarang beliau udah jadi salah satu pasukan perdamaian dunia)

Moto : “Cegah serangan pertama, netralkan lawan, buatlah mereka melihat mimpi buruk akan hal yang mereka perbuat.” -Ron Radjik

3. Indonesian KOPASSUS

Kopassus, (a portmanteau of “Komando Pasukan Khusus”: atau “Special Force Command” adalah pasukan khusus Angkatan Darat Indonesia. kelompok yang melakukan misi operasi khusus bagi pemerintah Indonesia, seperti tindakan langsung: konvensional perang, sabotase, kontra-pemberontakan: kontra-terorisme, dan pengumpulan intelijen. Kopassus ini didirikan pada tanggal 16 April 1952.

Beladiri : Merpati Putih

Alumni : 3 terbaik dari KOPASSUS telah dijadikan pasukan perdamaian dunia.

Moto : Berani, Benar, Berhasil.

4. Russian Spetsnaz

Special Force Resimen Rusia atau Spetsnaz, Specnaz (bahasa Rusia: ?????? ???????????? ??????????, (???????, pengucapan [sp ? ?tsnas]) tr: Voyska spetsialnogo naznacheniya; adalah istilah umum untuk “pasukan khusus” dalam bahasa Rusia, secara harfiah ” tujuan khusus “. Pasukan khusus Rusia tersebut dapat secara khusus mengacu ke setiap elit atau unit Spetsnaz di bawah subordinasi Dinas Keamanan Federal (FSB) atau Rusia Pasukan Internal Departemen Dalam Negeri, dan unit dikontrol oleh dinas intelijen militer GRU.

Beladiri : Russian Sambo

Moto : “hahaha Betapa bodoh nya mereka yang ingin membunuh kami dengan cara mereka, mereka hanya tidak tahu bahwa darah yang akan bertumpahan nantinya berasal dari mereka sendiri. Mereka hanya tidak tahu… itu saja.”

5. French GIGN

Intervensi Gendarmerie Nasional Group, biasa disingkat GIGN (bahasa Perancis: Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale), adalah elite Gendarmerie Perancis Operasi Khusus kontra-terorisme dan penyelamatan sandera unit; itu adalah bagian dari kekuatan militer yang disebut Gendarmerie. Bahkan jika para anggotanya milik militer, mereka sekarang dituntut dengan tugas-tugas polisi urbanised di luar daerah. Dengan demikian unit GIGN ditingkatkan lebih dekat dengan tim SWAT daripada unit militer murni seperti tentara Inggris SAS. Para operator akan dilatih untuk mengikuti peraturan polisi dan mencakup negosiasi dan penyelidikan spesialis.

Beladiri : Savate

sumber:http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3176270

B. Selain pasukan elit Dunia tersebut, pasukan Lokal juga menjadi prioritas dalam menghadi serangan lawan dari luar..yang hanya mengadalakan persenjataan tradisinal tapi memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding dengan Team Elit Dunia manapun..dan telah terbukti atas peperangan lokal saat sekarang ini.

Saat Malaysia mengganggu kedaulatan bangsa ini maka segenap masyarakat siap menghadapi semua dengan segala upaya..inilah beberapa Team Elit Lokal di ambil dari beberapa sumber,

Dayak

Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.

ASAL MULA
Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.

Belum lagi kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit. Suku Dayak hidup terpencar-pencar di seluruh wilayah Kalimantan dalam rentang waktu yang lama, mereka harus menyebar menelusuri sungai-sungai hingga ke hilir dan kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan. Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.

Suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yakni sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, yang diperkirakan terjadi antara tahun 1309-1389 (Fridolin Ukur,1971). Kejadian tersebut mengakibatkan suku Dayak terdesak dan terpencar, sebagian masuk daerah pedalaman. Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuknya para pedagang Melayu (sekitar tahun 1608).

Sebagian besar suku Dayak memeluk Islam dan tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak, tapi menyebut dirinya sebagai orang Melayu atau orang Banjar. Sedangkan orang Dayak yang menolak agama Islam kembali menyusuri sungai, masuk ke pedalaman di Kalimantan Tengah, bermukim di daerah-daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Sebagain lagi terus terdesak masuk rimba. Orang Dayak pemeluk Islam kebanyakan berada di Kalimantan Selatan dan sebagian Kotawaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum)

Tidak hanya dari nusantara, bangsa-bangsa lain juga berdatangan ke Kalimantan. Bangsa Tionghoa diperkirakan mulai datang ke Kalimantan pada masa Dinasti Ming tahun 1368-1643. Dari manuskrip berhuruf kanji disebutkan bahwa kota yang pertama di kunjungi adalah Banjarmasin. Tetapi masih belum jelas apakah bangsa Tionghoa datang pada era Bajarmasin (dibawah hegemoni Majapahit) atau di era Islam.

Kedatangan bangsa Tionghoa tidak mengakibatkan perpindahan penduduk Dayak dan tidak memiliki pengaruh langsung karena langsung karena mereka hanya berdagang, terutama dengan kerajaan Banjar di Banjarmasin. Mereka tidak langsung berniaga dengan orang Dayak. Peninggalan bangsa Tionghoa masih disimpan oleh sebagian suku Dayak seperti piring malawen, belanga (guci) dan peralatan keramik.

Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)

Dibawah ini ada beberapa adat istiadat bagi suku dayak yang masih terpelihara hingga kini, dan dunia supranatural Suku Dayak pada zaman dahulu maupun zaman sekarang yang masih kuat sampai sekarang. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya Suku Dayak berasal dari pedalaman Kalimantan.

  • Upacara Tiwah

Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

  • Dunia Supranatural

Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena. Kekuatan supranatural Dayak Kalimantan banyak jenisnya, contohnya Manajah Antang. Manajah Antang merupakan cara suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit di temukan dari arwah para leluhur dengan media burung Antang, dimanapun musuh yang di cari pasti akan ditemukan.

Mangkok merah. Mangkok merah merupakan media persatuan Suku Dayak. Mangkok merah beredar jika orang Dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya besar. “Panglima” atau sering suku Dayak sebut Pangkalima biasanya mengeluarkan isyarat siaga atau perang berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung secara cepat sekali. Dari penampilan sehari-hari banyak orang tidak tahu siapa panglima Dayak itu. Orangnya biasa-biasa saja, hanya saja ia mempunyai kekuatan supranatural yang luar biasa. Percaya atau tidak panglima itu mempunyai ilmu bisa terbang kebal dari apa saja seperti peluru, senjata tajam dan sebagainya.

Mangkok merah tidak sembarangan diedarkan. Sebelum diedarkan sang panglima harus membuat acara adat untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memulai perang. Dalam acara adat itu roh para leluhur akan merasuki dalam tubuh pangkalima lalu jika pangkalima tersebut ber “Tariu” ( memanggil roh leluhur untuk untuk meminta bantuan dan menyatakan perang ) maka orang-orang Dayak yang mendengarnya juga akan mempunyai kekuatan seperti panglimanya. Biasanya orang yang jiwanya labil bisa sakit atau gila bila mendengar tariu.

Orang-orang yang sudah dirasuki roh para leluhur akan menjadi manusia dan bukan. Sehingga biasanya darah, hati korban yang dibunuh akan dimakan. Jika tidak dalam suasana perang tidak pernah orang Dayak makan manusia. Kepala dipenggal, dikuliti dan di simpan untuk keperluan upacara adat. Meminum darah dan memakan hati itu, maka kekuatan magis akan bertambah. Makin banyak musuh dibunuh maka orang tersebut makin sakti.

Mangkok merah terbuat dari teras bambu (ada yang mengatakan terbuat dari tanah liat) yang didesain dalam bentuk bundar segera dibuat. Untuk menyertai mangkok ini disediakan juga perlengkapan lainnya seperti ubi jerangau merah (acorus calamus) yang melambangkan keberanian (ada yang mengatakan bisa diganti dengan beras kuning), bulu ayam merah untuk terbang, lampu obor dari bambu untuk suluh (ada yang mengatakan bisa diganti dengan sebatang korek api), daun rumbia (metroxylon sagus) untuk tempat berteduh dan tali simpul dari kulit kepuak sebagai lambang persatuan. Perlengkapan tadi dikemas dalam mangkok dari bambu itu dan dibungkus dengan kain merah.

Menurut cerita turun-temurun mangkok merah pertama beredar ketika perang melawan Jepang dulu. Lalu terjadi lagi ketika pengusiran orang Tionghoa dari daerah-daerah Dayak pada tahun 1967. pengusiran Dayak terhadap orang Tionghoa bukannya perang antar etnis tetapi lebih banyak muatan politisnya. Sebab saat itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia.

Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari bapak kepada anak, hingga saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan menjadi lebih atau kurang dari yang sebenar-benarnya, bahwa asal-usul nenek moyang suku Dayak itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau” ( Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan “Ancak atau Kalangkang” ).

Debus BAnten

Setelah mengucapkan mantra “haram kau sentuh kulitku, haram kau minum darahku, haram kau makan dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda. Aku mengucapkan kalimat la ilaha illahu“. Maka pada saat itu juga ia menusukkan golok tersebut ke paha, lengan, perut dan bagian tubuh lainnya. Pada saat atraksi tersebut iapun menyambar leher anak kecil sambil menghunuskan goloknya ke anak tersebut. Anehnya bekas sambaran golok tersebut tidak ada meninggalkan luka yang sangat berbahaya bagi anak tersebut.

Atraksi yang sangat berbahaya tersebut biasa kita kenal dengan sebutan Debus, Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah al Madad. Semakin lama seni bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar disemua kalangan masyarakat banten sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Inti pertunjukan masih sangat kental gerakan silat atau beladiri dan penggunaan senjata. Kesenian debus banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seseorang pemain terhadap serangan benda tajam, dan semacam senjata tajam ini disebut dengan debus.








[navigasi.net] Budaya - Debus Banten


Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu, bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada awalna kesenian ini mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa penjajahan belanda dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Seni beladiri ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat banten melawan penjajahan yang dilakukan belanda. Karena pada saat itu kekuatan sangat tidak berimbang, belanda yang mempunyai senjata yang sangat lengkap dan canggih. Terus mendesak pejuang dan rakyat banten, satu satunya senjata yang mereka punya tidak lain adalah warisan leluhur yaitu seni beladiri debus, dan mereka melakukan perlawanan secara gerilya.

Debus dalam bahasa Arab yang berarti senjata tajam yang terbuat dari besi, mempunyai ujung yang runcing dan berbentuk sedikit bundar. Dengan alat inilah para pemain debus dilukai, dan biasanya tidak dapat ditembus walaupun debus itu dipukul berkali kali oleh orang lain. Atraksi atraksi kekebalan badan ini merupakan variasi lain yang ada dipertunjukan debus. Antara lain, menusuk perut dengan benda tajam atau tombak, mengiris tubuh dengan golok sampai terluka maupun tanpa luka, makan bara api, memasukkan jarum yang panjang ke lidah, kulit, pipi sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat dibadan hancur, mengunyah beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka lakukan.








[navigasi.net] Budaya - Debus Banten


Dalam melakukan atraksi ini setiap pemain mempunyai syarat syarat yang berat, sebelum pentas mereka melakukan ritual ritual yang diberikan oleh guru mereka. Biasanya dilakukan 1-2 minggu sebelum ritual dilakukan. Selain itu mereka juga dituntut mempunyai iman yang kuat dan harus yakin dengan ajaran islam. Pantangan bagi pemain debus adalah tidak boleh minum minuman keras, main judi, bermain wanita, atau mencuri. Dan pemain juga harus yakin dan tidak ragu ragu dalam melaksanakan tindakan tersebut, pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pemain bisa sangat membahayakan jiwa pemain tersebut.

Menurut beberapa sumber sejarah, debus mempunyai hubungan dengan tarekat didalam ajaran islam. Yang intinya sangat kental dengan filosofi keagamaan, mereka dalam kondisi yang sangat gembira karena bertatap muka dengan tuhannya. Mereka menghantamkan benda tajam ketubuh mereka, tiada daya upaya melainkan karena Allah semata. Kalau Allah tidak mengijinkan golok, parang maupun peluru melukai mereka. Dan mereka tidak akan terluka.

Pada saat ini banyak pendekar debus bermukim di Desa Walantaka, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang. Yang sangat disayangkan keberadaan debus makin lama kian berkurang, dikarenakan para pemuda lebih suka mencari mata pencaharian yang lain. Dan karena memang atraksi ini juga cukup berbahaya untuk dilakukan, karena tidak jarang banyak pemain debus yang celaka karena kurang latihan maupun ada yang “jahil” dengan pertunjukan yang mereka lakukan. Sehingga semakin lama warisan budaya ini semakin punah. Dahulu kita bisa menyaksikan atraksi debus ini dibanyak wilayah banten, tapi sekarang atraksi debus hanya ada pada saat event – event tertentu. Jadi tidak setiap hari kita dapat melihat atraksi ini. Warisan budaya, yang makin lama makin tergerus oleh perubahan jaman.

The Korowai

Suku korowai di papua,indonesia diketahui sebagai suku yang masih tersisa di dunia dan melakukan kanibalisme hingga saat ini. Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang dicurigai sebagai penyihir. Biasanya mereka memakan otaknya selagi masih dalam keadaan hangat. Kediaman mereka biasanya berada diatas pohon yang tinggi berguna untuk melindungi dari musuh-musuhnya.

Leak Bali
PROSES NGE LEAK...

Pada dasarnya ilmu ini sangat rumit dan rahasia sekali, jarang seorang guru mau dengan terang-terangan memberikan ilmu ini dengan cuma-cuma. Begitu juga saya belajar dengan tiga guru dengan sangat susah payah harus "ngesorang rage" biar bisa diterima jadi murid. Dalam hal ini sebenarnya saya tukar ilmu dengan para guru saya, saya belajar ilmu Bali guru saya belajar ilmu versi India.

Sebelum seorang belajar ilmu leak terlebih dahulu harus diketahui otonan orang tersebut ( hari lahir versi Bali) hal ini sangat penting, karena kwalitas dari ilmu yang dianut bisa di ketahui dari otonanya, satu contoh apabila murid mempunyai otonan SUKRA PON MEDANGSIA berarti dewanya adalah Brahma, otomatis karakter orang tersebut cendrung emosional dalam hal apapun, dan digandrungi perempuan, nah..sang guru harus hati-hati memberikan pelajaran ini kalau tidak murid akan celaka oleh ilmu tersebut. Setelah diketahui barulah proses belajar di mulai, pertama-tama murid harus mewinten Brahma widya, dalam bahasa lontar NGERANGSUKAN KAWISESAN, dan hari baik pun tentunya dipilih oleh sang GURU.
Tahap dasar murid diperkenalkan dengan AKSARA WAYAH atau MODRE, dalam hal ini tidak bisa dieja aksara tersebut BAKU !!! Selajutnya murid diRajah seluruh tubuh dari atas sampe bawah...oleh sang guru, hal ini di lakukan di KUBURAN pada saat kajeng kliwon nyitan.

SUMPAH...

Selesai dari proses ini barulah sang murid sah diajarkan oleh sang guru, ada 5 sumpah yang dilakukan di kuburan :
1 hormat dan taat dengan ajaran yang di berikan oleh guru
2 Selalu melakukan ajapa-ajapa dan menyembah SIWA Dan DURGA dalam bentuk ilmu kawisesan,
3 tidak boleh pamer kalau tidak kepepet, selalu menjalankan darma,
4 tidak boleh makan daging kaki empat, tidak boleh bersetubuh ( zina)
5 tidak boleh menyakiti atau dengan carapapun melalui ilmu yang kita pelajari...

Mungkin karena peraturan no 4 ini sangat ditakuti akhirnya kebanyakan ilmu ini di pelajari oleh perempuan, sebab perempuan lebih kuat menahan nafsu birahi dari laki-laki. Di Bali yang namanya Rangda selalu indentik dengan wajah seram, tapi di jawa di sebut RONDO berarti janda, inilah alasanya kenapa dahulu para janda lebih menguasai ilmu pengeleakan ini dari pada laki-laki, dikarenakan wanita lebih kuat nahan nafsu... Pada dasarnya kalau boleh saya katakan ilmu ini berasal dari tanah Jawa, campuran aliran SIWA dan BUDHA, yang di sebut dengan BAJRAYANA.

TINGKATAN PELAJARAN...

Tingkat satu kita diajari bagaimana mengendalikan pernafasan, di bali dan bahasa lontar di sebut MEKEK ANGKIHAN, atau PRANAYAMA.

Tingkat dua kita diajarkan VISUALISASI, dalam ajaran ini di sebut " NINGGALIN SANGHYANG MENGET"

Tingkat tiga kita diajar bagaimana kita melindungi diri dengan tingkah laku yang halus serta tanpa emosi dan dendam, di ajaran ini di sebut "PENGRAKSA JIWA.

Tingkat empat kita di ajar kombinasi antara gerak pikiran dengan gerak tubuh, dalam bahasa yoga di sebut MUDRA, karena mudra ini berupa tarian jiwa akhirnya orang yang melihat atau yang nonton di bilang " NENGKLENG ( berdiri dengan kaki satu ). Mudra yang kita pelajari persis seperti tarian siwa nata raja.

Tingkat empat barulah kita diajar MEDITASI, dalam ajaran pengeleakan disebut " NGEREGEP, yaitu duduk bersila tangan disilangkan di depan dada sambil mengatur pernafasan sehingga pikiran kita tenang...atau ngereh, dan ngelekas..

Tingakat lima kita di ajarkan bagaimana melepas roh ( MULIH SANGHYANG ATMA RING BAYU SANDA IDEP ) melalui kekluatan pikiran dan batin dalam bahasa sekarang disebut LEVITASI, berada di luar badan. Pada saat levitasi kita memang melihat badan kita terbujur kaku tanpa daya namun kesadaran kita sudah pindah ke badan halus, dan di sinilah orang disebut berhasil dalam ilmu leak tersebut, namun..ini cukup berbahaya kalau tidak waspada dan kuat iman serta mental kita akan keliru, bahkan kita bisa tersesat di alam gaib. Makanya kalau sampai tersesat dan lama bisa mati, ini disebut mati suri, maka begawadgita benar sekali, ( apapun yang kamu ingat pada saat kematian ke sanalah kamu sampai...dan apapun yang kamu pikirkan begitulah jadinya )

Tentu dalam pelajaran ini sudah pasti dibutuhkan ketekunan, puasa, berbuat baik, sebab ilmu ini tidak akan berhasil bilamana dalam pikiran menyimpan perasaan dendam, apalagi kita belajar ilmu ini untuk tujuan tidak baik saya yakin tidak akan mencapai tujuannya. Kendati demikian godaan selalu akan datang seperti, nafsu sek meningkat, ini alasanya kenapa tidak boleh makan daging kaki empat, dan kita diajurkan tidur di atas jam 12 malam agar konisi agak lemah sehingga nafsu sek berkurang..kata guru saya kalau ada orang mempelajari leak tidur sore-sore disebut LEAK SANJE didoktrin, padahal menurut saya agar kondisi agak lemah saja. Dan tengah malam tepat jam 12 kita diwajibkan untuk meditasi sambil mencoba melepas roh, tapi di ajurkan yang deket-deket dulu, jangan coba-coba shoping ke MONAS dari BALI...he,he.. yach...paling-paling ke parit, sawah, atau ke sungai,..

Celakanya apabila kita melepas ROH pas lewat di rumah tetangga yang sedang mempunyai BAYI otomatis bayi tersebut pasti terbangun dan menagis teriak-teriak, hal ini disebabkan frekwensi bayi sama seperti kita. sebab bayi masih peka banget. Bayi tersebut tidak takut cuma kaget aja ada SEPLETERAN yang lewat, kayak handphone adu signal n blenggg...inilah yang dikatakan sama orang awam bahwa bayi itu di " AMAH LEAK" padahal tidak. Maka dari itu dalam dunia leak, ada aturan dilarang keras untuk lewat atau berada di keluraga yang mempunyai bayi untuk melepas ROH..( ngelekas, ngereh, ). Nah...bagi yang jahil tidak tertutup kemungkinan melepas roh dan mondar mandir di depan rumah orang yang punya bayi, ini yang sering terjadi di BALI, sehingga leak namanya rusak banget dan di tuduh nyakitin. Apalagi ada orang sakit keras, kita iseng lewat atau sekedar jenguk melalui ROH sudah dipastikan orang tersebut kaget dan bisa jadi denyut jantung berhenti, alhasil MATI inilah hal-hal yang oleh orang awam di katakan bahwa leak itu jahat...makanya sang balian yang bijak akan memagari rumah orang sakit atau yang punya bayi itu dengan aksara tertentu, yang artinya sebagai simbul PARA PENGANUT LEAK DILARANG MASUK !!! Apabila ini di langgar perang atara leak dan balian pun terjadi masalah kalah dan menang tergantung sapa yang mumpuni, disini tidak lagi berbicara dari fakultas mana, atau universitas mana tapi sudah PERANG...KAWISESAN>>>

Nah inilah yang sering terjadi di Bali yang di sebut dengan SIAT PETENG, pada umumnya dari pihak leak yang sering kalah, sebab leak tidak mempelajari ilmu menyerang..namun ilmu bertahan, sedangkan balian bisa saja ngiwa tengen, positif negatif..udah pasti dia yang menang, nyakitin bisa, ngobati juga bisa, ini yang di sebut balian ngiwa tengen...

Pada umumnya, penganut ilmu leak ( ngisinin jengah) ..terpacing emosi, inilah kelemahanya apabila itu terjadi sudah dipastikan ilmu hitam yang menang sebab emosi adalah makanan ilmu hitam... Kalau penganut ilmu leak memegang teguh janjinya dia tidak akan berontak bilamana terpancing emosinya, malah dia mendoakan dan memaafkan sudah pasti dia yang menang..sebab itulah dasar ilmu leak tersebut, sabar dan darma untuk mencapai tujuan.

SANGKEPAN LEAK....

Kata ini juga sering kita denger sehingga timbul pertanyaan apakah LEAK ada rapatnya, atau REUNI, serta bagi ibu-ibu ARISAN LEAK, TEMPEK INI, DAN ITU, he,he,hahhha.. Yang bener adalah dalam dunia leak sama seperti perkumpulan spiritual, pada hari-hari tertentu pada umumnya KAJENG KLIWON, kaum leak mengadakan puja bakti bersama memuja SIWA, DURGA, BERAWI, biasanya di pura dalem atau di Kuburan, Prajapti..dalam bentuk NDIHAN, bukan kera, anjing, dan lain-lain.

Saya tekankan lagi sekali ilmu leak bukan ilmu merubah wujud, jadi kalu ada yang bilang melihat KERA, PITIK BEGIL dan lain-lain itu yang melihat kena sihir, akibat biasa nonton PERCAYA GA PERCAYA, atau UJI NYALI... jadi kata sangkepan leak bisa dibenarkan namun..sesungguhnya bukan rapat tapi puja bakti, hanya itu !!! dan hal ini sekarang sudah langka baget..sebab para leak udah pindah ke kota semua he..he..apalagi sekarang banyak LEAK MATAH...he,he, berbuat jahat mengatasnakaman kebenaran tuk mencapai tujuan

KEKUATAN LEAK TERLETAK PADA SIHIRNYA...

Baru-baru ini saya dishoting oleh stasiun TV Saswta Jakarta , dan maaf saya tidak sebutkan, sebagai uji coba bisa ga di short oleh kamera. Saya tahu beberapa orang yang mencela serta apiori dengan ilmu leak, terutama kru TV tersebut, di sinilah kelemahan orang tersebut bagi saya...lalu saya suruh menatap mata saya, dan baca mantra..abrakedabra...tiga kru TV lari..sambil menjerit...katanya dia melihat saya kayak patung Rangda, yang kebetulan sebelum shoting saya ajak ke pasar SUKAWATI untuk liat-liat patung-patung meyeramkan itu...he,he he..sedangkan ada lagi 3 orang yang saya tahu imannya cukup bagus, dia melihat saya biasa-biasa aja....

Makanya tidak gampang NGELEAKIN ORANG, apalagi orang tersebut kuat iman, rajin meditasi, berdoa, sampe berbuih pun mulut kita komat-kamit baca mantra, gak bisa bikin takut, paling-paling diledekin, kok tidak berubah....he he he he..
Makanya cobalah SEMETON tanya dan kumpulkan 10 orang pernahkah mendengar leak..jawbnya PERNAHHHHHHH...pernakah melihat leak..TIDAKKKKKKKK...tidak setiap orang mampu melihat leak dan tidak setiap leak kuasa atas diri orang lain.

DASA AKSARA BUKAN DASAR ILMU LEAK...

Pernah mendengar dasa aksara atau yang umum di jabarkan sebagai berikut, SANG, BANG, TANG, ANG, ING, NANG, MANG, SING, WANG, YANG.
ilmu ini adalah dasar dari sepuluh prana atau DASA BAYU.. dasa aksara ini mempunyai arti memuliakan dewa SIWA, seperti SAGORA, BAMADEWA, TATPURUSHA..dan selanjutnya. Dasa aksara ini murni dibawa oleh aliran SIWA SHIDANTA dan bagian untuk mencapai penvcerahan batin melalui aksara tersebut, hasilnya hampir mirip sama-sama mengeluarkan CAHAYA namun tidak spesifik...
Sedangkan PANCA GNI WIJAKSARA, sangat spesifik sekali, SAYANG...SEMETON..saya tidak berani katakan sebab ini bagian dari sumpah saya...untuk tidak mengatakan hal ini, kecuali semeton mau belajar...he,he... Dasa aksara lebih banyak akan mengakses kedunia kerohanian bukan KWISESAN...sehingga dasa akasara ini akan mencapai puncaknya apabila seseorang memurnikan batinya melalui dasa yama brata, dan ini murni ilmu krohanian...

Jadi demikian semeton yang bisa saya sampaikan, mudah mudahan tulisan ini menambah wawasan di bidang ilmu leak sehingga besok-besok kita tidak MILU_MILU TUWUNG mengatakan LEAK itu jahat..atau tanpa tahu sebabnya kita getok KULKUL supaya banjar datang tuk menggerebeg orang yang di katakan bisa NGELEAK. Seperti kata semeton juga, YA SAKTI SANG SAJANA DARMA RAKSAKA, orang yang bijaksana pasti berpegang teguh pada DARMA, dan orang yang berpegang darma sudah pasti bijaksana. Orang yang sakti belum tentu suci hatinya, namun orang yang suci sudah pasti SAKTI tingkah lakunya, jaman sekarang sulit membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, kecuali bertanya pada kedalaman hati kita masing-masing... sebuah lentera akan padam apinya, apabila minyaknya megering, namun jangan pernah padamkan api rohani n kebersamaan melalui persahabatan...


ini baru 4 dan masih banyak lagi yang perlu kita ketahui dari suku-suku yang ada di Indonesia ini jadi intinya adalah kita tidak boleh takut mengahadapi Team Elit manapun di dunia ini..
pa lagi dengan Malaysia,wah lo bisa kita perang kita rebut Malaysia,Brunai dan Singapura, kita kuasai semenajung Malaya seperti jaman Sriwijaya dan Majapahit

Sumber:
http://navigasi.net/goart.php?a=budbsbtn
http://www.swaberita.com/2008/05/19/nusantara/adat-istiadat-suku-dayak.html
http://selebsexy.com/7-suku-kanibal-paling-ganas-di-dunia/
http://www.iloveblue.com/bali_gaul_funky/artikel_bali/detail/1362.htm
»»  BERIKUTNYA...

The Postel wawancara di GDS FM

Kemarin grup The Postel wanwancara deng salah satu stasion Radio kebanggana Kota Ampah dan merupakan yang terbesar, dengan jangkaun yang sangat luas. dimana para personel yang di wakilan oleh Santoso (OSO) Dayat (ENDA), dan Ari, di wnwncara langsung (Live) oleh stsiun Radio tersebut, wanwacara yang berlangsung lamu sekitar 2 jam tersebut berlangsung sanagat hangat dan bersahabat,di mana wawancara terseut di lajukan oleh penyiar radio swasta tersebut yang tidak asing lagi bagi masyarakat Ampah yaitu Robby N dan Eka, dan dalam wawancara etrsebut di selingi dengan muasik oleh ketiga personel.
LO' Kok cuma 3 mana yang lain berikut pertanyaan dari pihak radio tersebut,di karenkan banyak sekali kegiatan dankesibukan dari masing-masing anggota yang lain maka yang bisa hadir hanya perwkailan dari The Postel saja.
The Postel berada di bawah naungan The Postel Community managemen yang berisikan komunitas anak-anak kreativ postel uyang berada di Jl. MurungBaki Ampah, inilah salah satu bukti dari keberhasilan pihak The Postel dalam membina dan keaktifan dalam kegiatan musik.dan siap tampil kedepan dalam penyelenggaraan Event besar.
dalam forum atao komunitas ini di temukan dan melahirkan bakat-bakat yang menonjol dari masyarakat Ampah dan sekitarnya. Jadi dengan di wawancara dari pihak Rdio Terkemuka ini maka mulai di perhitungkan dalam kancah kompetisi lokal.Sukses The Postel.
»»  BERIKUTNYA...

Kamis, 16 September 2010

Kecepatan Telkom Speedy

Pagi - pagi online merupakan kegiatan rutin setiap hari mangisi liburan ini,browsing,chat,game online,share,dll di lakukan,eh ketiak coba coba ma download game terbaru..kecepatan Speedy lambat banget dah bisa di tempat saya tapi bulan ini sangat lambat sekali mungkin banyak yang make kali yah..neh buktinya saya test di speedy speed jam sangat down sekali http://speedtest.ookla.com/result/964064044.png low..its low..mending ga jadi dari pada lkelamaan nunggu.
Telkom tempat saya memang lambat karena tidak di dukung oleh kemampuan ditelkom sentral.
Tambah dong koutanya.
»»  BERIKUTNYA...

Rabu, 15 September 2010

MISTERI TONGKAT KOMANDO BUNG KARNO

Dalam banyak dokumentasi foto Bung Karno, tidak sedikit yang menampakkan sosok Putra Sang Fajar itu memegang atau mengempit tongkat komando. Dalam hierarki kemiliteran, posisinya sebagai Panglima Tertinggi, tentu saja merupakan hal yang wajar jika ia sering terlihat memegang tokat komando. Sama seperti yang sering kita lihat, ketika Panglima TNI, Panglima Kodam, Kapolri, memegang tongkat komando.


Akan tetapi, tidak begitu dari kacamata spiritual. Kalangan yang percaya hal-hal ghaib. Kalangan yang percaya adanya kekuatan tertentu pada benda-benda keramat. Kalangan yang percaya adanya hal-hal metafisik yang tidak bisa dibahas dengan kalimat lugas, dan tidak bisa dinalar dengan pola pikir normal. Nah, kelompok ini, begitu eksis di Indonesia, sejak dulu sampai sekarang.

Di antara kalangan mereka, percaya betul bahwa tongkat komando Bung Karno bukanlah sembarang tongkat. Tongkat komando Bung Karno adalah tongkat sakti, yang berisi keris pusaka ampuh. Bahkan, kayu yang dibuat sebagai tongkat pun bukan sembarang kayu, melainkan kayu pucang kalak. Pucang adalah jenis kayu, sedangkan Kalak adalah nama tempat di selatan Ponorogo, atau utara Pacitan. Di pegunungan Kalak terdapat tempat persemayaman keramat. Nah, di atas persemayaman itulah tumbuh pohon pucang.

Ada begitu banyak jenis kayu pucang, tetapi dipercaya pucang kalak memiliki ciri khas. Salah satu cara untuk mengetes keaslian kayu pucang kalak, pegang tongkat tadi di atas permukaan air. Jika bayangan di dalam air menyerupai seekor ular yang sedang berenang, maka berarti kayu pucang kalak itu asli. Tetapi jika yang tampak dalam bayangan air adalah bentuk kayu, itu artinya bukan pucang kalak. Pucang biasa, yang banyak tumbuh di seantero negeri.

Begitulah sudut pandang mistis masyarakat spiritual terhadap tongkat komando Bung Karno. Alhasil, tidak sedikit yang menghubungkan dengan besarnya pengaruh Sukarno. Tidak sedikit yang menghubungkan dengan kemampuannya menyirap kawan maupun lawan. Tidak sedikit yang menghubungkan dengan “kesaktian” Sukarno, sehingga lolos dari beberapa kali usaha pembunuhan.

Apa kata Bung Karno? “Ah… itu semua karena lindungan Allah, karena Ia setuju dengan apa-apa yang aku kerjakan selama ini. Namun kalau pada waktu-waktu yang akan datang Tuhan tidak setuju dengan apa-apa yang aku kerjakan, niscaya dalam peristiwa (pembunuhan) itu, aku bisa mampus.”
Sumber : rosodaras.wordpress.com(Asa Borneo.blogspot.com)
»»  BERIKUTNYA...

Kiprah Pemain Berdarah Indonesia di Luar Negri

Era 70-an

Iswadi Idris (Western Suburbs, Australia, 1974-1975)

Spoiler for info:

Spoiler for artikel:

Iswadi Idris (Banda Aceh, 18 Maret 1948–Jakarta, 11 Juli 2008) adalah salah satu pemain sepak bola legendaris Indonesia [1]. Pemain yang dijuluki "Boncel" karena tubuhnya relatif pendek (tinggi 165 cm) ini termasuk pemain paling berbakat yang dimiliki Indonesia. Ia memperkuat timnas PSSI sebagai pemain gelandang pada era 1960-an dan 1970-an. Selama menjadi pemain, Bang Is, demikian ia akrab disapa, sangat menggemari nomor punggung 13.

Bersama dengan Sutjipto Soentoro, Abdul Kadir, dan Jacob Sihasale, dikenal dengan sebutan "kuartet tercepat di Asia" berkat kecepatan dan kelincahan mereka yang luar biasa. Iswadi juga terkenal sebagai pemain yang memiliki visi yang luas, disiplin, keras, dan berkarakter, baik di dalam maupun luar lapangan. Karena sosoknya tersebut, ia terpilih menjadi kapten timnas sejak awal 1970 sampai 1980. Tak hanya piawai di posisi gelandang, sejumlah posisi lainnya pun sempat ia lakoni selama membela timnas, mulai dari bek kanan hingga sweeper. Ia pun menjadi pelopor pemain serba bisa yang andal dalam berganti-ganti posisi sebelum diteruskan oleh Ronny Pattinasarani. Berkat kepiawaiannya tersebut Bang Is berhasil menjadi pemain Indonesia pertama yang dikontrak oleh klub asing yaitu Western Suburbs, Australia di tahun 1974-1975.

Karir lainnya adalah sebagai pelatih. Ia pernah melatih tim Perkesa Mataram atau Mataram Putra, juga timnas nasional pra-Olimpiade 1988 bersama dengan M. Basri dan Abdul Kadir yang dikenal dengan sebutan "trio Basiska".

Tahun 1994, Bang Is masuk ke dalam jajaran pengurus PSSI. Sejumlah jabatan pernah dipercayakan kepadanya mulai dari Direktur Kompetisi dan Turnamen PSSI, anggota Komisi Disiplin PSSI hingga Direktur Teknik PSSI. Terakhir ia menjabat sebagai Manajer Teknik Badan Tim Nasional serta tim monitoring bersama Risdianto dan Ronny Pattinasarani.

Iswadi Idris terakhir berdomisili di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Ia meninggal dunia di Jakarta, Jumat (11/7/2008) malam, sekitar pukul 20.00 WIB, akibat terserang stroke dan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta.

Perjalanan karir
MBFA (1957-1961)
IM Jakarta (1961-1968, 1970-1974)
Pardedetex (1968-1970)
Western Suburbs (1974-1975)
Jayakarta (1975-1981)
Persija (1966-1980)

Spoiler for artikel lain:

Cerita tentang Dua Matahari



Surya Lesmana, Risdianto, Gunawan & Jeffrey (Mackinnon Mackenzie, Hong Kong, 1970an)

Spoiler for berita:

39/IV 30 November 1974

Kwartet Indonesia

Empat pemain Indonesia, Surya Lesmana, Risdianto, Gunawan & Jeffrey tinggal di hong kong. Bersama pemain-pemain dari malaysia & hong kong bergabung dengan klub sepak bola profesional mackinnon mackenzie.(or)

DI sebuah kamar tidur Surya Lesmana, Kisdianto, Gunawan dan Jeffrey menjamu saya makan siang. Kamarnya sempit. Lebih kurang 2« x 2« meter. Hari Sabtu 2 Nopember itu mereka bebas dari latihan sore. Gunawan sibuk melayani hidangan, Jeffrey menawarkan minuman. Sebuah meja lipat dibuka. Kamar yang telah diisi dua ranjang-susun makin sempit. "Asem deh kalau dibandingkan dengan Jakarta", kata Surya seraya mengingatkan asrama UMS di Jalan Kebun Jeruk dan Warna Agung di Jalan Jakarta. Tapi rasa sempit dan pengab tidak mengurangi suasana intim dan mesra. Asal saja kita mau memalingkan pandangan ke arah dinding yang masih tersisa. Di situ di samping ada AC, ditempeli beberapa gambar kulit majalah pop. Christine Hakim, Debby Cynthia Dewi dan Lina Sagita, masing-masing dengan pose merangsang ikut menghuni bersama mereka. Siapa untuk siapa? Mudah diterka. Tiga bujangan terdiri dari Surya, 27 tahun. Risdianto, 24 tahun dan Jeffrey, 18 tahun. Sedang Gunawan, 25 tahun, telah menikah dan keluarganya ditinggalkan di Jakarta. Ditambah dengan suara tape recorder yang mengalunkan lagu-lagu kesayangan mereka, suasana di rumah paling tidak memaksa mereka merasa kerasan.

Asal Ada Duit

Untuk mencapai Wongneichong Road nomor 95 tidak terlalu sulit. Di sini sebagian besar pemain Mackinnon Mackenzie tinggal. Mereka menempati flat A di lantai II dari gedung bertingkat 8 yang tepat berhadap-hadapan dengan gelanggang pacuan-kuda Happy Valley. Karena tetangganya juga berupa gedung bertingkat yang hampir seragam tingginya, baiklah dicatat bahwa Race Course Ma Sio -- wisma pacuan kuda -- tepat berada di ujung Broadwood Road. Pintu gerbang menuju ke apartemen mereka berjeruji besi. Kedua daun pintunya dililit rantai besi -- pas-pasan selonggar badan manusia bisa keluar-masuk. Seorang centeng India bersorban menyambut pengunjung dan membuka pintu selebar lilitan rantai. Seolah membuka kandang burung -- takut kalau-kalau yang di dalam akan menerobos keluar. "Mana ada pintu di Hongkong yang tak tertutup rapat", ujar Gunawan menjelaskan, "setiap hari ada berita perampokan sih". Enaknya sebelum menemui mereka di daerah Happy Valley -- kompleks orang-orang kaya -- angkat telepon dulu. Nomor nya 793717 (dari Kowloon putar kepala 5 dulu).

Di koloni Inggeris ini masalah tempat tinggal buat orang yang tanggung-tanggung agaknya beban yang dipikul sampai ke lubang kubur. "Tapi dalam soal makanan tidak kalah dari Jakarta", kata Risdianto mengalihkan pembicaraan karena dia tidak tahan lapar. Di meja sudah tersedia: sardencis, telur dadar dan abon, yang dipersiapkan mereka sendiri. Gado-gado, rawon dan kari-ayam dipesan dari sebuah restoran Indonesia di Hongkong dibawa Gunawan kemudian. "Apa sih yang tak ada di Hongkong", kata Surya, "asal ada duit".

Kesulitan Bahasa

Sementara kami makan siang, kesibukan lain terjadi di ruang tamu sebelah. Ruangnya 3 x 3 meter. Ada TV dan sice "milik" bersama. Sebuah lemari besar bersandar pada dinding. Kotak lacinya banyak. Di sini para pemain MM yang seasrama menyimpan sepatu dan perlengkapan lainnya. Dau di ruang ini pula dua pemilik Malaysia, Wong Men Liong, bujangan 22 tahun dan Chow Tuck Chuan, 24 tahun da isterinya, bersantap siang pula. Ikut pula bersantap siang beberapa pemain MM yang tinggal di sana. Pada waktu makan ini seolah MM terpecah menjadi dua team. Meskipun jatah makanan 16 dollar (x 80 rupiah) seorang setiap hari ditanggung fihak MM. Begitu pula sewa kamar dibayar perkumpulan.

Ditarik dari suasana di meja makan pergaulan mereka sehari-hari tidak banyak berbeda. Baik di dalam maupun di luar lapangan. Soalnya kesulitan bahasa. Tapi kedua pemain Malaysia dan beberapa pemain Hongkong asal Hoakiau nampaknya cocok juga dengan keempat pemain Indonesia. "Sebenarnya bukan soal bahasa kanton", kata Hu Kue Ken, anak kelahiran Bandung dan kini menetap di Hongkong sejak keluar dari daratan Cina. "Mereka tidak senang kok dengan pemain dari luar. Takut disaingi". Hubungan kwartet Indonesia dengan Big BCJSS Franky Chow, team manager Mackinnon, dilakukan lewat Kwok Tak Sin. Tak Sin sendiri bekas kiper Tunas Jaya dan Persija di tahun 60-an. Seperti puluhan ribu pengungsi dari RRT, ia kini menetap di Hongkong. Dia pula menjadi perantara MM mendatangkan Surya, Gunawan, Jeffrey di bulan Agustus. Kemudian Risdianto bulan berikutnya.

Mau Bilang Apa

Peranan Tak Sin amat besar. Bukan saja sebagai penghubung, tapi juga asistennya Coach Yu Cheuk Yin -- itu kiri dalam Nan Hua yang tak asing lagi bagi penggemar bola di aman Ikada. Di samping itu ia kiper inti MM. Dapat dibayangkan bila hambatan psikologis yang dialami Djamiat -- ketika ia menjadi asistennya Tony Poganik melatih pemain angkatan Tanoto misalnya -- terulang lagi pada team MM. "Segala-galanya ditentukan dia", kata Risdianto curiga. "Nasib kita sih di tangan Tak Sin", kata Gunawan yang pada bulan Oktober lalu sempat menengok istrinya di Jakarta atas ..... "campur tangan Tak Sin juga". Tapi campur tangan Tak Sin di lapangan nampaknya tidak mempan menggescr Cheuk Yin yang digambarkan sementara pemain MM "pandai sebagai pemain, belum tentu pandai dalam melatih". Apalagi diakui Tak Sin, cara melatih Chcuk Yin cuma memberi petunjuk tendang-menendang dan sambil merokok pula "Tapi kalau Boss mau pakai kita mau bilang apa?" tanya dia. Begitu pun dalam susunan kesebelasan, rupanya favoritisme berlaku juga. Veteran Kung Wah Kit, 39 tahun, bekas pemain naional Hongkong kini masih dipakai sebagai kapten dan pofos-halang MM. "Di sinilah letak kelemahan kita", kata Surya.

Mana Boleh Tahan

South China Morning Post pernah mengulas bahwa dalam musim kompetisi ini nampaknya MM belum berhasil membuat kombinasi dari kelompok pemain Indonesia, Malaysia dan Hongkong. Dalam 4 pertandingan MM kalah 3 kali seri sekali. Surya sendiri dalam pertandingan pertama sudah cedera lututnya. Sampai sekarang ia tidak pernah dipasang lagi, meskipun gajinya dibayar terus. "Soalnya masih perlu waktu", kata Tak Sin. "Pemain-pemain Indonesia dan Malaysia masih belum matang untuk menyesuaikan diri dengan permainan di sini". Chow Tuck Chuan bekas pemain nasional Malaysia asal Perak mengatakan bahwa "gaya Hongkong pendek-pendek, berbeda dengan Indonesia dan Malaysia yang suka beemain Long Passing. Rekannya, Wong Men Liong, juga bekas pemain nasional asal Perak tertawa sinis ketika ia ditanya kondisinya. "Home-sick lah", katanya, "hari-hari ini macam, mana boleh tahan". Ia mengecam Cheuk Yin dan menuduhnya "tidak senang orang asing main di sini".

Frank Chow, 43 tahun, bekas pilot Amerika dalam Perang Korea dan dulu terkenal sebagai petinju, kini sebagai pengusaha perkapalan memegang posisi penting di Makinnon Mackenzie. Satu-atu sisa kegemarannya, sepakbola, disalurkan dengan membentuk tea MM. Pada suatu jamuan malam di Restoran Indonesia di Hongkong, ia terus-terus memuji permainan anak-anak Indonesia . Mereka sangat menyenangkan", kata ChoW pada TEMPO, "dan kami sangat memperhatikan kepentingan mereka". Tapi sadar bahwa untuk membina team yang terdiri dari pelbagai pemain dengan latar-belakang sendiri-sendiri, "kami membutuhkan waktu". Ia ingin Surya sembuh sepenuhnya sebelum -- diturunkan dalam kompetisi. "Lutut itu bagian paling vital dalam sepakbola katanya. "Saya berulang kali menyatakan soal kalah atau menang itu biasa. Toh saya tidak menuntut harus menang", tambah Chow. Meskipun demikian dia memberi juga perangsang 100 dollar untuk setiap kemenangan dan 50 dollar jika seri kepada setiap pemain ia berpendapat semangat persatuan dan kesatuan mendasari kerjasama dan kekompakan team. "Karenanya saya tahu, semuanya memerlukan waktu. Memberi komentar terhadap pelatih Cheuk Yin dan beberapa pemain tua yang masih dipakai MM, Chow berkata: "Sepakbola memang bisnis. Tapi saya tidak dapat menyampingkan segi kemanusiaannya". Chow mempunyai keyakinan Mackinnon lambat-laun akan bertambah kuat. Lebih-lebih jika pemain-pemain lndonesia dan Malaysia sudah dapat menyesuaikan diri. Dan lebih-lebih, tambahnya: "Jika Kadir dan Andilala dapat bergabung dalam waktu dekat ini".

Pusat Pemain Prof

Nasib pemain lndonesia yang memperkuat MM di Hongkong nampaknya tidak sebaik nasib Lee Wai Tong, L.K. Tai dan S.K. Kong 40 tahun yang lalu. Ketika di zaman Belanda pemain Hongkong itu menggabungkan diri dengan klub UMS di Jakarta, kesebelasan biru-putih ini berhasil menjuarai kompetisi VBO. Nama mereka kini masih dikenang oeh penggemar sepakbola di sini. Lain halnya dengan Surya dan kawan-kawan, kini tidak kurang dari 45 pemain asing ikut mengadu untung di 13 klub divisi I di Hongkong. Sejak awal tahun ini Hongkong meresmikan sepakbola prof, nampaknya pemain-pemain bayaran dari Inggeris, Skotlandia Brasil, Argentina, Afrika Selatan, Malaysia dan Laos ramai-ramai mencari rezeki di koloni Ingeris ini. Meskipun mereka bukan terdiri dari pemain inti dari negara-negara mereka, kehadiran mereka paling tidak menambah dinamika kehidupan sepakbla di Hongkong (dan Kowloon). Meskipun permainan mereka belum mencapai standar profesional kelas dunia, toh kegiatan kompetisi di sana cukup laku ditonton orang. Pendapatan mereka berbeda-beda. Ke-empat pemain Indonesia menerima lebih kurang 2000 dollar (HK) sebulan, sementara kiper Chow Chee Hiong dari Malaysia konon dibayar 7000 dollar oleh klub Tung Sing. Pertengahan bulan ini penyerang-tengah Skot kenamaan Jim Forrest, ditransfer klub Rangers (HK) dari klub The Blues, Afrika Selatan. Uang transrer meliputi 4500 dollar (HK) -- suatu jumlah yang meski kecil, tapi baru pertama kali terjadi dalam soal transaksi pemain. Di Hongkong, pusat perdagangan, secara pasti sedang membentuk pusat pemain prof di Asia

sumber



Era 80-an

Ricky Yacobi (Matsushita, Jepang, 1988)

Sekedar informasi, sekarang Matsushita bernama Gamba Osaka, juara LCA tahun lalu,,
Spoiler for info:

Spoiler for info:
Spoiler for berita mengenai beliau:

Minggu, 08 April 2007
Olah Raga
Mencetak Bintang Belia


RICKY YACOBI

Lakonnya di dunia sepak bola tak pernah surut, meski sudah 16 tak tahun tak merumput sebagai pemain bola. Ia, Ricky Yacobi atau biasa disebut Ricky Yacob, tetap merindukan bau rumput lapangan dan si kulit bundar. Mimpinya cuma satu: mencetak pemain belia yang hebat.

Lihatlah Suzuki APV warna hitam yang selalu menemaninya. Di dalamnya selalu ada sepatu olahraga, bola, dan sekardus kaus bola. Itu semua untuk anak-anak yang dilatihnya saban sore.

Sore itu, seperti sore-sore lain, Ricky menghabiskan waktu dengan "pamer" kepiawaiannya mengolah bola. Ratusan anak-anak dan pelatih sekolah sepak bola terpesona melihatnya. Hari itu dia menjadi sang "suhu" untuk acara coaching clinic yang disponsori oleh Specs, produsen alat olahraga tempat Ricky bekerja.

"Rasanya puas dan menyenangkan bisa selalu melatih anak-anak bermain," kata mantan pemain nasional Indonesia pada 1980-an itu.

Sisa-sisa kecemerlangannya sebagai penyerang masih memancar dari lapangan hijau. Dulu orang menyebutnya sebagai Paul Breitner Indonesia. Gaya bicaranya dan aksi lapangannya yang lugas seperti Brietner, pemain Jerman yang mengantongi tujuh piala liga di Jerman dan Spanyol (untuk Bayern Muenchen dan Real Madrid) serta satu Piala Eropa buat Jerman pada 1970-an.

Ricky memang salah satu penyerang terbaik Indonesia. Bahkan Kurniawan Dwi Yulianto, pemain tim nasional Indonesia yang bermain pada 1995-2005, sangat mengidolakannya. Karena kehebatannya inilah klub asal Jepang, Matsushita, pun menggandengnya.

***


Di bawah sengatan matahari, di lapangan F Senayan, Jakarta, waktu seperti berlalu cepat. Ricky terus-menerus memberi instruksi untuk anak-anak bola di sekolah miliknya, Sekolah Sepak Bola Ricky Yakobi. Ia berlari dan berteriak-teriak sampai serak.

Ia tahu tak cukup satu atau dua sore untuk mencetak pemain andalan. Butuh ratusan hingga ribuan sore. Demi impiannya, mantan pemain klub Arseto Solo itu berletih-letih di sana dengan sabar.

Ia juga sadar dunia yang digelutinya bukanlah dunia yang mudah untuk menghasilkan uang. Orientasi sekolahnya bukan pada bisnis semata.

Sebagian pengurus pernah memintanya untuk mengarahkan orientasi sekolahnya kepada bisnis. Orientasi sekolah bola cuma menang turnamen. Mereka juga membatasi hanya menerima anak dari orang tua kaya. Dan bila perlu anak sekolah lain dibajak demi prestasi dan gengsi sekolah. Itu yang membuat Ricky sedih tak kepalang.

Ia pun berontak. "Ini SSB atau klub orang dewasa?" tanya Direktur Bidang Pendidikan dan Latihan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia itu. Akhirnya ia membedol sekolah bola yang berdiri di bawah payung sebuah yayasan itu. Sekarang sekolah itu dia kelola sendiri.

Di tengah godaan nafsu bisnis sekolah bola, semangat Ricky untuk mencetak bibit muda berbakat tak pernah tamat. Sekolah bola, menurut lelaki yang selalu dididik keras soal kejujuran itu, seharusnya benar-benar untuk mencetak bintang muda, terutama yang kurang mampu. Itulah mimpi yang dia wujudkan di sekolahnya.

"Sepak bola harus dibangun dengan disiplin, kerja keras, dan kejujuran," katanya. Kesimpulan itu lahir dari pengalamannya berlaga bersama klub Matsushita sepanjang 1988.

Di Negeri Sakura, sarana dan prasarana yang lengkap justru tidak membuat pemain Jepang manja. Disiplin dan kerja keras para pemain Jepang selama latihan dan bertanding sungguh, menurut dia, benar-benar tak tertandingi.

Sebenarnya setumpuk tawaran untuk melatih klub dewasa pernah datang ke mejanya. Namun, lelaki yang biasa bicara blakblakan itu tak berminat. Kondisi kompetisi dan tim-tim di liga membuatnya malas menekuni klub dewasa. "Sudah bukan rahasia kalau kemenangan masih ditentukan oleh faktor nonteknis, seperti uang dan lobi," kata pemain yang dulu di kalangan wartawan olahraga terkenal "bersih" itu.

Lantas masih adakah harapannya untuk sepak bola Indonesia? "Saya percaya. Jepang saja butuh waktu 10 tahun," kata pemain yang mengakhiri kariernya di PSIS Semarang itu. "Perjalanan kita mungkin akan sedikit lebih panjang," ujarnya sambil tersenyum dari jendela mobilnya. Suzuki APV itu pun berderu meninggalkan lapangan F Senayan. l Amal Ihsan

Berlabuh pada Olahraga

Wajah ganteng. Gerakan kaki memukau. Tendangannya juga dahsyat. Itulah pesona Ricky Yacobi di masa keemasannya pada 1980-an.

Penggila bola selalu mengenang aksi puncak Ricky pada Asian Games 1986 di Korea Selatan. Kala itu Ricky mengagetkan orang saat ia mencetak gol sewaktu melawan Uni Emirat Arab. Ia menyarangkan gol voli dengan tendangan langsung sebelum bola umpan sempat menyentuh tanah. Bola itu ia lesakkan dari sisi kiri gawang Uni Emirat Arab dalam jarak yang amat jauh. "Selain dengan tendangan jarak jauh, saya kerap mencetak gol dari kepala," katanya.

Sejak kecil, Ricky sudah jatuh cinta pada sepak bola. Nama penyerang yang lahir di Medan, Sumatera Utara, 12 Maret 1963, itu mengorbit setelah bermain di PSMS Medan dan merebut Piala Suratin.

Masa keemasan Ricky terjadi pada akhir 1980-an. Karier sepak bolanya banyak dihabiskan bersama klub Arseto Solo, BPD Jateng, dan PSIS Semarang.

Hati Ricky benar-benar berlabuh di dunia olahraga. Sampai-sampai ia pun menikahi mantan atlet dan sekarang pelatih loncat indah DKI Jakarta. Kedua putrinya, Sabihisma Arsyi dan Tri Eka Sandiri, yang saat ini sudah mahasiswi, menjadi atlet renang indah. "Medali dan piala mereka juga menumpuk di rumah," ujarnya bangga. Amal Ihsan

Sumber: website Koran Tempo


Spoiler for profil:

Nama lengkap: Ricky Yacobi
Nama panggilan: Ricky
Tempat dan tanggal lahir: Medan, 12 Maret 1963
Nama istri: Harli Ramayani
Nama anak: Sabihisma Arsyi dan Tri Eka Sandiri
Nama orang tua: Yacob dan Karlina
Alamat: Bintaro, Jakarta Selatan

Karier pemain:
Teras (1975-1980)
PSMS Medan junior (1981)
PSMS Medan senior (1981)
Arseto Solo (1982-1993)
Matsushita (1988) -- 4 penampilan, 1 gol
BPD Jateng (1993-1995)
PSIS Semarang (1993-1995)
Tim nasional Indonesia (1985-1991)

Spoiler for sumber lain:

wikipedia
wordpress




Era 90-an


Robby Darwis (Kelantan FC, Malaysia, 1990an)

Spoiler for info:

Spoiler for profile:

Name Robby Darwis
Nick Name Bima
Born Lembang 31 Oktober 1965
Wife Suci Guntari
Children Canigia Fikri Robiana, Careca Raka (alm),Ratu Najra (Bulan), Ratu Najdah (Bintang)
Father Edi Supriadi
Mother Elice Portier
Sister Raniyati
Brother Roy Darwis
Clubs Arjuna, Pesma, Isuda, Setia, Jarum,Persib, Kelantan Malaysia


Achievement:
- Won Indonesian Amateur League 3 times at 1986, 1989, and 1990
- Won Indonesian Prof League at l993
- Won Sultan Hasanah Bolkiah Cup in Brunei (1986)
- Won Sea Games in Jakarta (l987) and Sea Games Manila (l991)
- Won Golden boot as the Best Indonesian Player at l987
- As an Indonesian Legendary Player at 2007

sumberhttp://www.persib.net/squad/robby-darwis/


Spoiler for artikel lain:

wikipedia
Football Zoonerz




Kurniawan Dwi Yulianto (Luzern {Swiss} 1994-1995, FC Sarawak{Malaysia}2006-2007)


Spoiler for info:

Spoiler for profil:

Tempat & Tanggal Lahir : Magelang, Indonesia. 13 Juli 1976 (32 tahun)
Tinggi : 173 cm
Posisi : Striker, Penyerang Lubang
Nomor Punggung Klub : 10
Nomor Punggung Tim Nasional : 10

Record Klub:
Klub Junior :
1993-1994 > Sampdoria Primavera(Italia)

Klub Senior :
Tahun > Klub(Asal Klub), Main(Gol). Keterangan.

1994-1995 > F.C. Lucerne(Swiss), 12(5). Beli.
1996-1999 > Pelita Jaya(Indonesia), 62(43). Beli.
1999-2001 > PSM Makassar(Indonesia), 25(13). Beli.
2001-2003 > PSPS Pekanbaru(Indonesia), 50(28). Beli.
2003-2004 > Persebaya Surabaya(Indonesia), 26(11). Beli.
2005-2006 > Persija Jakarta(Indonesia), 15(3). Beli.
2006-2007 > Sarawak F.A.(Malaysia), 5(0). Beli.
2006-2007 > PSS Sleman(Indonesia), 7(3). Beli.
2007-2008 > Persitara Jakarta Utara(Indonesia), 17(11). Beli.
2008-...... > Persisam Samarinda(Indonesia), 7(2). Beli.

Record Tim Nasional :
60 Pertandingan, 33 Gol.


sumber
thx for bro Daines


Spoiler for artikel:

KURNIAWAN: LIVE FAST, PLAY HARD
SENAYAN Player's Page



Bima Sakti (Helsingborg, Swedia, 1995-1996)

Spoiler for info:

Spoiler for profil:

Tempat & Tanggal Lahir : Balikpapan, Indonesia. 23 Januari 1976 (32 tahun)
Tinggi : 176 cm
Posisi : Gelandang Tengah
Nomor Punggung Klub : 11
Nomor Punggung Tim Nasional : 11

Record Klub:
Klub Junior :
1993-1994 > Ossiana Sakti(Indonesia)
1994 > PKT Bontang Junior(Indonesia)

Klub Senior :
Tahun > Klub(Asal Klub), Main(Gol). Keterangan.

1994-1995 > PKT Bontang(Indonesia), 18(0). Promosi Dari Tim junior.
1995-1996 > Helsingborgs I.F.(Swedia), 23(6). Beli.
1997-1999 > Pelita Jaya(Indonesia), 50(7). Beli.
1999-2001 > PSM Makassar(Indonesia), 32(5). Beli.
2002-2004 > PSPS Pekan Baru(Indonesia),33(3). Beli.
2005 > Persiba Balikpapan(Indonesia),7(0). Pinjam.
2005-...... > Persema Malang(Indonesia),57(9). Beli.

Record Tim Nasional :
58 Pertandingan, 8 Gol.

sumber
thx for bro Daines


Spoiler for artikel:

SENAYAN Player's Page
Kolev Akui Kehilangan Bima
Dilibas India, Petrokimia Tersingkir






Kurnia Sandy (Sampdoria, Italia, 1996-1997)


Spoiler for info:

Spoiler for profil:

TTL: Semarang, 24 Agustus 1975
Tinggi: 178 cm
Berat: 75 kg

Karir:
1995-1996 Pelita Jaya
1996-1997 Sampdoria
1997-2000 Pelita Jaya
2001 Persikabo Bogor
2002 PSM Makassar
2003-2006 Arema Malang
2007 Persik Kediri
2008 Persebaya

Spoiler for artikel:

Wikipedia (italia)




Era 2000-an
Bambang Pamungkas (EHC Norad {Belanda}2000, Selangor FC {Malaysia}2005-2006)

Spoiler for info:

Spoiler for profil:
Tempat & Tanggal Lahir : Salatiga, Indonesia. 10 Juni 1980 (28 Tahun)
Tinggi : 171 cm
Posisi : Striker Tunggal
Nomor Punggung Klub : 20
Nomor Punggung Tim Nasional : 20

Record Klub:
Klub Junior :
1991-1998> Persija Jakarta(Indonesia)

Klub Senior :
Tahun > Klub(Asal Klub), Main(Gol). Keterangan.

1999-2000 > Persija Jakarta(Indonesia), 30(24). Promosi Dari Tim Junior.
2000-2001 > E.H.C. Norad(Belanda), 10(7). Pinjam.
2001-2004 > Persija Jakarta(Indonesia), 96(52). Ditarik Kembali.
2005-2006 > Selangor F.C.(Malaysia), 42(39). Beli.
2006-.......> Persija Jakarta(Indonesia), 47(29). Beli.

Record Tim Nasional :
64 Pertandingan, 34 Gol

sumber
thanks for bro Daines

Spoiler for artikel2:

Website Resmi
wikipedia
wikipedia indonesia
selangor fc
SENAYAN Player's Page



Rochy Putiray (Instant-Dict, Kitchee, South China AA {Hong Kong}, 2001-2005)


Spoiler for info:

Spoiler for profil:

Tempat & Tanggal Lahir : Ambon, Maluku, Indonesia. 26 Juni 1970 (38 tahun) (pensiun).
Tinggi : 174 cm
Posisi : Striker, Penyerang Lubang, Sayap Kanan, Sayap Kiri, Gelandang Serang
Nomor Punggung Klub : 23
Nomor Punggung Tim Nasional : 10,20

Record Klub:
Klub Junior :
1980-1987 > Arseto Solo(Indonesia)

Klub Senior :
Tahun > Klub(Asal Klub), Main(Gol). Keterangan.

1987-1999 > Arseto Solo(Indonesia), 219(177). Promosi Dari Tim Junior.
1999-2000 > Jakarta F.C.(Indonesia), 19(15). Beli.
2000-2001 > Persija Jakarta(Indonesia), 20(10). Beli.
2001-2002 > Instant-Dict. F.C.(Hong Kong), 15(20). Beli.
2002-2004 > Kitchee F.C.(Hong Kong), 30(41). Beli.
2004-2005 > South China A.A.(Hong Kong), 25(15). Beli.
2005-2006 > PSPS Pekanbaru(Indonesia), 17(12). Beli.
2006-2007 > PSS Sleman(Indonesia), 10(4). Beli. ----Pensiun.

*kabarnya Rochy jg pernah dititip di FK Dukla Praha (Czech Republic)

Record Tim Nasional :
43 Pertandingan, 27 Gol.

sumber
thx for bro Daines

tambahan info dari bro tato_top
Quote:
Originally Posted by tato_top View Post
kalo info lengkap tentang rocky putiray gw kurang tau juga ya

tapi nih ceritanya....dulu kan timnas PSSI bikin training camp di ceko....nah sehabis training camp di ceko selesai ternyata ada 2 orang pemain Indonesia yang di titipin di klub ceko...salah satunya si Rocky Putiray..satu lagi gw lupa namanya..mereka berdua di titip selama 4-6 bulan kalo gak salah...si rocky putiray di titip di FK Dukla Praha (Czech Republic)....si rocky juga dulu sempet di trial(coba) sama klub prancis namanya AJ. Auxerre...sayang doi gagal test..
sekian dan terima kasih..huehu

Spoiler for berita2:
Dua Gol Rochi Putiray Permalukan AC Milan
Rochi Putiray Masuk Tim Pelatnas Piala Asia
SENAYAN Player's Page



Ellie Aiboy (Selangor FC, Malaysia, 2005-2006,2008)

Spoiler for info:

Spoiler for profil:

Tanggal lahir: 20 April 1979 (umur 29)
Tempat lahir: Jayapura, Indonesia
Tinggi: 170 cm
Posisi bermain: Gelandang

Karir
Tahun Klub Tampil (Gol)
1997-1998 PSB Bogor
1998-1999 Persipura Jayapura
1999-2002 Semen Padang
2002-2004 Persija Jakarta
2005-2006 Selangor FC
2007 Arema Malang
2008 Selangor FC
2008-2009 PSMS Medan


Spoiler for artikel:

Hitzfeld Puji Ellie Aiboy


Ramadhani Fitriadi (Perak FC, Malaysia, 2005)
gw yakin cuman dikit yang tau tentang pemain ini
gw cuma inget ada pemain aceh yang pernah main di malaysia,,
setelah gw cari tau (melalui FM), ternyata dia cuman beberapa bulan di Perak
tahun 2005 (mungkin pertengahan), dia ke Persibat, 2006-2007 di Persibom
saat ini memperkuat PSMS Medan..
Spoiler for berita:
11/12/2004 02:40 WIB
Ramadhani ’Dipinang‘ Perak FC

BANDA ACEH - Gelandang muda Persiraja, Ramadhani, bakal bermain di Liga Malaysia untuk memperkuat Perak FC pada musim kompetisi 2005 nanti. Penegasan itu disampaikan Wakil Presiden Perak FC, Dato’ Haji Jamal Nasir bin Haji Rasdi, kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat (10/12).

“Kami sudah menghubungi pihak Persiraja, dan juga orangtua Ramadhani. Alhamdulillah orangtuanya tidak keberatan anaknya memperkuat tim negeri Malaysia,” katanya. Rencananya Ramadhani akan bertolak hari ini ke Malaysia bersamaan dengan rombongan tim Perak FC usai mengikuti turnamen Piala Gubernur Abdullah Puteh.

Ketertarikan Perak FC terhadap pemain jebolan SSB Ban Timoh itu, sebagaimana diakui Dato’Jamal Nasir karena Ramadhani memiliki permainan yang begitu agresif. “Ia pemain bagus dan masih muda, maka kami tetarik untuk mengajaknya bergabung,” ujar Gubernur Perak itu. Direncanakan sebelum memperkuat skuad Perak FC, Dani ––panggilan akrab putra Fitnadi itu–– terlebih dahulu akan menjalani tes selama satu bulan. “Dia akan kami masukkan ke tim inti. Jika dalam pertandingan terus memperlihatkan permainan cantik, maka dia akan kami pakai terus.”

Soal berapa nilai kotrak, Dato’ Jamal menolak untuk berkomentar. “Yang penting kita akan sediakan fasilitas rumah dan gaji yang memadai, sebagaimana pemain lain,” katanya. Ia merasa yakin, apabila Ramadhani bersungguh-sungguh berlatih, maka masa depan dia sebagai pemain akan baik. Sementara itu, Ketua Pengda PSSI NAD, Zainal Abidin menyambut baik keinginan Ramadhani bermain di Liga Malaysia, karena hal itu akan membawa karirnya ke arah yang lebih baik. “Saya kira itu langkah awal bagi Ramadhani untuk meningkatkan prestasinya di sepakbola, apalagi ia bermain di salah satu tim papan atas Liga Utama Malaysia,” katanya.(aji)

sumber

Spoiler for sumber lain:

Perak FC Rekrut Pemain Aceh
Malaysian club fails to sign Bhutia



Ilham Jaya Kesuma (MPPJ Selangor, Malaysia, 2005)

Spoiler for info:

Spoiler for profil:

TTL: Palembang, 19 September 1978

Karir:
1995 PS Palembang
1996-2005 Persita
2005 MPPJ Selangor
2006-2007 Persita
2008- Persisam

Spoiler for artikel:

‘Saya Kaget Terima Dua Gelar’
Geliat Minat Malaysia pada Pemain Indonesia



Ponaryo Astaman (Melaka TMFC, Malaysia, 2006-2007)

Spoiler for info:

Spoiler for profil:

Tanggal lahir: 25 September 1979
1997-1999 : Persiba Balikpapan
2000-2003 : PKT Bontang
2004-2006 : PSM Makassar
2006-2007 : Melaka TMFC
2007-2008 : Arema Malang
2008-present : Persija Jakarta


Spoiler for artikel:

Sepuluh Hal Menarik Tentang Ponaryo Astaman



Budi Sudarsono (Polis Diraja Malaysia, 2008)

Spoiler for info:

Spoiler for profil:

Full name: Budi Sudarsono
Date of birth: September 19, 1979 (age 29)
Place of birth: Kediri, Indonesia
Height: 174 cm
Playing position: Midfielder or Forward

1999-00 Persebaya Surabaya
2000-01 Persija Jakarta
2001-02 Deltras Sidoarjo
2003-04 Persija Jakarta
2005-2008 Persija Jakarta
2008-2008 PDRM FA
2008-2008 Persik Kediri
2008-2009 Sriwijaya FC

[spoiler]
Budi Sudarsono Perkuat Polis Diraja Malaysia
Persik Coret Budi Sudarsono
Budi Sudarsono Perkuat Klub Malaysia


Jajang Mulyana (Boavista Sport Club, Brazil, 2008-sekarang)

Spoiler for info:
Spoiler for profil:

Nama: Jajang Mulyana
Lahir: Sumedang, 23 Oktober 1988
Posisi: striker
Tinggi/berat: 180 cm/71 kg
Klub: Boavista (Brazil)
Karir klub:
SSB UNI Bandung (usia 10 tahun)
2002 Persib Haornas
2003 Persema Junior
2004 Persib Junior
2006 Porda Cianjur
2006-2008 Pelita Jaya
2008- Boavista (Brazil)

Spoiler for artikel:

Local Star Heads for Football’s Mecca
Jajang & Riyandi Dikontrak Boavista
Jajang Bertekad Tampil Di Tim Senior Boavista
Diincar Tim Brasil, Jajang Makin Pede
Jajang Targetkan Masuk Tim Inti Boavista

Spoiler for layak diliat:

bagi yang ga percaya jajang nyetak gol di musim 2008, klik disini, ctrl+f jajang walau cuman 1 gol sih,,
klasemen
topskor 2009 (pas gw ngetik ini dia belom bikin gol)


kalo ada yang punya berita tentang kiprah dia tahun ini, bagi2 ya


Riyandi Ramadhanaputra (Boavista Sport Club, Brazil, 2008-sekarang)


Spoiler for info:
Spoiler for profil:
Tanggal Lahir: 2 April 1991

*yang punya profilnya bagi2 ya

Spoiler for artikel:

Riyandi enjoys Brazilian venture
Pelita Jaya Kirim Tiga Pemain ke Brasil


Pemain Blasteran

Serginho van Dijk (FC Groningen, Helmond Sport,FC Emmen {Belanda}; Queensland Roar 1999-)

Spoiler for info:
Spoiler for profil:
Full Name :Serginho van Dijk
Birth Date: August 6, 1982
Birth Place: Assen
Height: 1.85m
Weight: 88 kg
Age :26
Position: Forward
Squad #: 9

Games: 21; Goals: 12; assist:4

*sumber:espn
career:
1999 FC Groningen; 2 apps (1 goal)
2000 FC Groningen; 0 (0)
2001 FC Groningen; 0 (0)
2002 Helmond Sport; 23 (0)
2003 Helmond Sport; 32 (9)
2004 Helmond Sport; 27 (4)
2005 FC Emmen; 38 (18)
2006 FC Emmen; 37 (12)
2007 FC Emmen; 35 (10)
2008 Queensland Roar; 21 (12)

*pertandingan liga aja,,
sumber: FM

Spoiler for youtube:
Super Goal Sergio van Dijk
Sergio van dijk, 10 goals, 1 match
Sergio van Dijk Compilation
Sergio Van Dijk Compilation II


Spoiler for artikel:

GOAL.com
HEBOH: Pemain Liga Australia Ingin Bela Timnas Indonesia
Gabunglah Bersama GOAL.com Untuk Mendatangkan Irfan Bachdim & Sergio Van Dijk Ke Timnas Indonesia
Terkait Kampanye GOAL.com, Teman-Teman Media Ikut Mendukung
SUPER EKSKLUSIF Sergio Van Dijk: Impian Saya Pada Debut Indonesia Adalah Membobol Gawang Manchester United
FOKUS: Irfan-Sergio Harus Pilih Kewarganegaraan!
BTN Tantang Sergio
Kampanye GOAL.com Sukses, PSSI Beri Lampu Hijau Untuk Irfan & Sergio
Perjuangan GOAL.com Berlanjut: Sergio Van Dijk Bersedia Ke Jakarta Setelah 15 Maret
CATATAN Nasional: Kedatangan Irfan & Sergio Adalah Jalan Kemenangan Sepakbola Indonesia!

other:
Sergio van Dijk making his mark with Queensland Roar
Sharp shooting Sergio van Dijk's secret career
Queensland Roar striker Sergio Van Dijk hopes hat-trick will silence critics



Radja Nainggolan (Germinal Beeschot [youth club] (Belgia), Piacenza (Italia) 2005-)


Spoiler for info:

Spoiler for profil:

Radja Nainggolan
Umur 20 years
Lahir 04 Mei 1988 di Antwerp, Belgia
Klub: Piacenza
Posisi: Gelandang
Tinggi: 175cm Berat: 65 kg

karir:
2005-2006 Piacenza 1 apps (0 goals)
2006-2007 Piacenza 1 (0)
2007-2008 Piacenza 8 (0)
2008-2009 Piacenza 21 (1)


Spoiler for artikel:


Spoiler for wawancara dgn Marianus Nainggolan:

Cerita Marianus Nainggolan
Keinginan Radja untuk Indonesia

Usaha untuk menghubungi ayah Radja Nainggolan, pemain berdarah Indonesia yang berlaga di tim Primavera Piacenza, akhirnya membuahkan hasil. Marianus Nainggolan, ayah Radja, mengontak BOLA, Senin (27/3).

Marianus kini tinggal di Jimbaran, Bali. Ia berpisah dengan istrinya, Lizi Bogaerts, sejak Radja berusia enam tahun. Yang unik, Radja ternyata memiliki saudara kembar wanita bernama Riani.

“Yang saya tahu saat ini Riani juga bermain sepakbola. Sepertinya ia masuk timnas putri Belgia. Darah sepakbola saya mengalir pada mereka,?kata Marianus (45).

Saat ditemui BOLA, pria yang membuka usaha Furniture Oki Roat di Kerobokan, Kuta, ini memperlihatkan foto-foto masa kecil Radja dan Riana.

“Hanya ini foto-foto mereka yang saya miliki. Setelah berpisah dengan ibu mereka, hingga saat ini saya tidak pernah ke sana lagi. Kami hanya kangen-kangenan lewat e-mail dan telepon,?ungkap Marianus.

Dari hasil percakapan dengan sang anak, Marianus sempat menangkap sebersit keinginan Radja untuk Indonesia. “Ia pernah bilang mau bermain untuk tim nasional Indonesia. Syukurlah kalau ia tak melupakan asal-usulnya,?cerita Marianus.

“Ayah yang mengenalkan sepakbola. Semasa saya berumur empat tahun, ayah mengajak bermain sepakbola. Saya berjanji padanya untuk bisa jadi pemain besar,?ucap Radja dalam e-mail.

Marianus mengaku sempat mengenal Noval Bachdim, ayah pemain berdarah Indonesia lainnya yang bermain di tim junior Utrecht (Belanda), Irfan Bachdim. “Rasanya saya kenal. Semasa tinggal di Belgia dulu ada komunitas warga Indonesia di Belanda-Belgia,?sebut Marianus.

Sebuah keuntungan buat timnas Indonesia jika pemain seperti Radja dan Irfan akhirnya bisa membela tim Merah-Putih. “Rencananya dia akan datang Juli nanti. Kami akan diskusikan soal kewarganegaraan. Anak di atas umur 18 tahun sudah boleh menentukan kewarganegaraan sendiri,"tutur Marianus. (yan/win)

sumber: tabloid BOLA, klo ga salah taun 2006

SUPER EKSKLUSIF - Radja Nainggolan: Belgia Dulu, Indonesia...?
Nainggolan Twins Lega Akhirnya Bertemu Papa
»»  BERIKUTNYA...