Pages

Selasa, 26 April 2011

Wow, Manusia Terkecil Mahir Karate!

DETIKPOS.net - Khagendra Thapa Magar tidak sabar menunggu empat bulan lagi, yaitu saat usianya menginjak 18 tahun. Bagaimana tidak, remaja asal Nepal ini akan dinobatkan sebagai manusia terpendek di dunia.

Saat ini, tinggi Magar hanya 51 cm dan bobotnya 4,5 kg. Namun, dengan postur semungil bayi yang baru lahir itu, Magar sudah sangat tenar di Nepal.

Ia menjadi pesohor baru. Meski belum ditetapkan oleh Guiness Book of Record, para politisi Nepal sudah menyebutnya sebagai manusia terkecil. ”Beratnya waktu lahir cuma 600 gram. Seperti melihat anak ayam yang baru menetas,” kata ibu Magar, Dhana Maya Thapa Magar (36), ketika ditemui di rumahnya di Distrik Baglung, 125 km dari ibu kota Nepal, Kathmandu, beberapa waktu lalu.

Bagaimanapun kondisi bayi yang jauh dari normal itu membuat Dhana syok. Ia mengaku sempat malu atas kondisi anaknya dan itu membuatnya enggan keluar rumah. ”Namun, sekarang, yang ada hanya rasa bangga dan ingin cepat-cepat mendengar dia dinobatkan sebagai manusia termungil di dunia,” katanya.

Dari sisi medis, belum jelas penyebab tidak berkembangnya tubuh Magar. Namun, para dokter di Nepal yakin kondisi itu disebabkan tidak berfungsinya kelenjar pituirari. Meski begitu, keluarga Magar yakin bahwa remaja itu sehat-sehat saja. Bahkan, mereka mendirikan Yayasan Khagendra Thapa Magar untuk mempromosikan upaya mereka memecahkan rekor itu.

Sang ayah, Rupp Abrader Thana Magyar (36), mengungkapkan, ketenaran anaknya sudah sampai di seluruh Nepal, bahkan sudah menembus India. Magar tampil bersama sebuah kelompok tari dan itu memungkinkannya tampil di mana-mana. “Memang, dia tampil hanya beberapa kali dalam setahun dan sekarang kami melakukan ini supaya semua orang tahu bahwa dia akan menjadi orang terkecil di dunia,” katanya.

Bila sampai saatnya ia dinobatkan sebagai manusia terkecil itu, Magar akan mengambil alih rekor itu dari tangan He Ping Ping, pemuda asal Huade, China, yang tingginya 73 cm. Karena mempunyai kesulitan belajar, saat ini Magar belajar di taman kanak-kanak agar bisa sekadar baca tulis dan menghitung.

Sehari-hari ia juga membantu orangtuanya yang berjualan buah segar di Phokara tiap akhir pekan. Adapun untuk mengisi waktu luang, dia menonton tayangan karate di televisi. “Begitu dinobatkan sebagai manusia terkecil, saya bisa mewujudkan impian saya mengunjungi Amerika Serikat. Di sana saya bisa pamer kebolehan saya menari dan kemampuan saya dalam karate,” ungkap Magar.

Agaknya, Magar sudah melihat betapa tenarnya Ping Ping yang langsung melalang buana begitu dinobatkan sebagai pria terkecil. Ping Ping juga bertemu dengan manusia tertinggi dan berpose bersama perempuan dengan kaki terpanjang. Semuanya berada di belahan lain bumi. tel/sas

Sumber: Kompas.com


DETIKPOS.net
- Khagendra Thapa Magar tidak sabar menunggu empat bulan lagi, yaitu saat usianya menginjak 18 tahun. Bagaimana tidak, remaja asal Nepal ini akan dinobatkan sebagai manusia terpendek di dunia.

Saat ini, tinggi Magar hanya 51 cm dan bobotnya 4,5 kg. Namun, dengan postur semungil bayi yang baru lahir itu, Magar sudah sangat tenar di Nepal.

Ia menjadi pesohor baru. Meski belum ditetapkan oleh Guiness Book of Record, para politisi Nepal sudah menyebutnya sebagai manusia terkecil. ”Beratnya waktu lahir cuma 600 gram. Seperti melihat anak ayam yang baru menetas,” kata ibu Magar, Dhana Maya Thapa Magar (36), ketika ditemui di rumahnya di Distrik Baglung, 125 km dari ibu kota Nepal, Kathmandu, beberapa waktu lalu.

Bagaimanapun kondisi bayi yang jauh dari normal itu membuat Dhana syok. Ia mengaku sempat malu atas kondisi anaknya dan itu membuatnya enggan keluar rumah. ”Namun, sekarang, yang ada hanya rasa bangga dan ingin cepat-cepat mendengar dia dinobatkan sebagai manusia termungil di dunia,” katanya.

Dari sisi medis, belum jelas penyebab tidak berkembangnya tubuh Magar. Namun, para dokter di Nepal yakin kondisi itu disebabkan tidak berfungsinya kelenjar pituirari. Meski begitu, keluarga Magar yakin bahwa remaja itu sehat-sehat saja. Bahkan, mereka mendirikan Yayasan Khagendra Thapa Magar untuk mempromosikan upaya mereka memecahkan rekor itu.

Sang ayah, Rupp Abrader Thana Magyar (36), mengungkapkan, ketenaran anaknya sudah sampai di seluruh Nepal, bahkan sudah menembus India. Magar tampil bersama sebuah kelompok tari dan itu memungkinkannya tampil di mana-mana. “Memang, dia tampil hanya beberapa kali dalam setahun dan sekarang kami melakukan ini supaya semua orang tahu bahwa dia akan menjadi orang terkecil di dunia,” katanya.

Bila sampai saatnya ia dinobatkan sebagai manusia terkecil itu, Magar akan mengambil alih rekor itu dari tangan He Ping Ping, pemuda asal Huade, China, yang tingginya 73 cm. Karena mempunyai kesulitan belajar, saat ini Magar belajar di taman kanak-kanak agar bisa sekadar baca tulis dan menghitung.

Sehari-hari ia juga membantu orangtuanya yang berjualan buah segar di Phokara tiap akhir pekan. Adapun untuk mengisi waktu luang, dia menonton tayangan karate di televisi. “Begitu dinobatkan sebagai manusia terkecil, saya bisa mewujudkan impian saya mengunjungi Amerika Serikat. Di sana saya bisa pamer kebolehan saya menari dan kemampuan saya dalam karate,” ungkap Magar.

Agaknya, Magar sudah melihat betapa tenarnya Ping Ping yang langsung melalang buana begitu dinobatkan sebagai pria terkecil. Ping Ping juga bertemu dengan manusia tertinggi dan berpose bersama perempuan dengan kaki terpanjang. Semuanya berada di belahan lain bumi. tel/sas

Sumber: Kompas.com


»»  BERIKUTNYA...

Manusia Tertinggi Dan terkecil Di Dunia

China kini memang jadi ikon dunia karena di sana segala ada. Mulai dari macam-macam produk berharga miring, hingga hal unik yang tak ada duanya di dunia. Untuk hal terakhir ini, China punya ikon unik, yakni mereka memiliki manusia tertinggi danterpendek di dunia.

Pada buku Guinness Book of Record 2007, manusia tertinggi dunia tercatat berasal dari China yaitu Bao Xishun dengan tinggi 7 kaki 9 inci atau sekitar 2,36 meter. Sedangkan manusia terpendek-juga berasal dari China-bernama He Pingping. Tingginya hanya 2 kaki 4 inci atau sekitar 73 centimeter.


Bao yang kini beristrikan Xia Shujun ini merupakan penduduk Chi Feng, Mongolia Dalam, China. Pertumbuhan pria yang berprofesi sebagai gembala ini dari kecil sampai usia 16 tahun sebenarnya tergolong normal. Namun, selama tujuh tahun kemudian pertumbuhannya sangat pesat hingga menjulang sampai setinggi dua meter lebih.

Sedangkan He Pingping yang lahir pada Juli 1988 ini berasal dari Mongolia Dalam, China. Menurut ayahnya, ketika lahir He berukuran sangat kecil seperti palem. Pertumbuhannya sangat lambat. Kemudian ia memeriksakan he ke dokter. Menurut dokter penyebabnya adalah kelainan tulang yang disebut dengan osteogenesis imperfecta.

Namun, kini rekor Bao sebagai manusia tertinggi menurut Guinness Book of Record terbaru tahun 2008, sudah terpecahkan. Ia kalah dari Leonid Ivanovyc Stadnyk asal Uni Soviet yang memiliki tinggi 8 kaki lebih 6 inchi atau setinggi 2,59 meter.

Meski begitu, Bao dan He masih merupakan "produk" China yang dianggap sangat unik. Karena itu, selisih tinggi mereka yang sangat ekstrim akan dipertontonkan dalam sejumlah karnaval di China hingga Eropa.

Sumber : http://www.andriewongso.com/awartikel-1074-Tahukah_Anda-Manusia_Tertinggi_Dan_terkecil_Di_Dunia
»»  BERIKUTNYA...

Jumat, 08 April 2011

Kiper-kiper terbaik di Piala Dunia

Dalam pertandingan sepakbola, setiap lini dalam tim memiliki peran penting. Namun ada satu posisi yang paling krusial. Satu tim dipastikan mengalami kekalahan bila bertanding tanpa didampingi kiper.

Selain striker atau bomber paling berbahaya, setiap kali Piala Dunia digelar juga diumukan penjaga gawang terbaik. Pilihan terbaik merupakan penilaian yang dilakukan oleh Tim Studi Teknis Badan Sepakbola Dunia (FIFA).

Setiap kiper terbaik berhak menggenggam penghargaan Yashin. Nama Yashin sendiri merupakan kiper legendari asal Rusia Lev Yashin yang mengantongi berbagai gelar bergengsi.

Mantan kiper Timnas Inggris Gordon Banks dan Italia Dino Zoff pernah dianugerahkan gelar tersebut.

Bagaimana dengan Piala Dunia 2010 ini? Siapakan kiper yang bakal menunjukkan talenta terbaiknya sepakan turnamen?

Berikut kiper terbaik Piala Dunia:

Piala Dunia 1930 di Uruguay

Enrique Ballesteros (Uruguay)
prestasi=membawa uruguay juara piala dunia yang pertama 1930

Piala Dunia 1934 di Italia

Ricardo Zamora (Spanyol)

Ricard Zamora Martínez (Ricardo Zamora) (21 Januari 1901 - 15 September 1978) merupakan seorang pemain dan pelatih sepak bola berkebangsaan Spanyol. Dia bermain untuk klub Espanyol, FC Barcelona, Espanyol, Real Madrid, dan OGC Nice.
Klub yang pernah ia latih adalah OGC Nice, Atlético Aviación, Celta de Vigo, CD Málaga, Spanyol, dan RCD Español

Piala Dunia 1938 di Prancis

Frantisek Planicka (Rep Ceska)

Piala Dunia 1950 di Brasil
Roque Maspoli (Uruguay)
Roque Gastón Máspoli (12 Oktober 1917 di Montevideo - February 22, 2004 di Montevideo) adalah seorang Uruguay football player dan pelatih.Dia adalah penjaga gawang untuk tim nasional Uruguay yang memenangkan Piala Dunia 1950

Piala Dunia 1954 di Swiss

Gyula Grosics (Hungaria)

Gyula Grosics (Hungaria pengucapan: [ɟulɒ ɡroʃitʃ]; lahir 4 Februari 1926 di Dorog) adalah Hungaria mantan sepak bola penjaga gawang yang bermain 86 kali untuk Hungaria Tim nasional sepak bola dan merupakan bagian yang legendaris Tim Emas dari tahun 1950-an.Dia dijuluki Black Panther (Hungaria: Fekete Párduc)
Dia adalah seorang peserta di tiga Piala Dunia berturut-turut, Piala Dunia FIFA 1954, Piala Dunia FIFA 1958 dan Piala Dunia FIFA 1962. Dalam karir klub, ia bermain untuk klub Hungaria MATEOSZ, Budapest Honvéd FC dan Tatabányai Bányász, di mana ia pensiun pada tahun 1962

Piala Dunia 1958 di Swedia

Harry Gregg (Irlandia Utara)


Harry Gregg, MBE (lahir 25 Oktober 1932)
Dia kadang-kadang disebut "The Hero of Munich 'karena dia menarik beberapa dari teman-teman timnya dari pesawat yang terbakar selama bencana udara Munich termasuk Bobby Charlton, Jackie Blanchflower dan Dennis Viollet

Piala Dunia 1962 di Chili

Viliam Schrojf (Rep Ceska)


Dia adalah seorang peserta di tiga Piala Dunia berturut-turut Piala Dunia FIFA 1954, Piala Dunia FIFA 1958 dan pada Piala Dunia FIFA 1962, di mana Cekoslowakia mengejutkan dunia dan pergi melalui ke final, kalah dari juara Brasil. Keberhasilan Cekoslowakia sebagian besar disebabkan oleh kinerja Schrojf yang luar biasa.. Namun akhir terbukti menjadi hari hitam untuk Schrojf, dengan dua gol Brasil dihasilkan dari kesalahannya. Dengan negaranya memimpin 1-0, Setengah jalan melalui babak kedua, dengan 1-2 , matahari masuk ke matanya dan gagal untuk menangkap bola yang sederhana dengan benar, yang mendarat langsung di kaki VAVA, yang mengambil kesempatan untuk menjadi pemain pertama kalinya mencetak gol dalam dua final Piala Dunia yang berbeda

Piala Dunia 1966 di Inggris

Gordon Banks (Inggris)


Gordon Banks (lahir pada 30 Desember 1937 di Sheffield) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Inggris. Dia pernah bermain untuk tim Chesterfield F.C., Leicester City F.C., Stoke City F.C., dan Fort Lauderdale Strikers. Di timnas Inggris, dia bermain 73 kali. Berposisi sebagai kiper. Dia pernah membela timnas Inggris pada Piala Dunia FIFA 1966 dan Piala Dunia FIFA 1970. Dia berhasil membawa timnya meraih juara Piala Dunia FIFA 1966

Piala Dunia 1970 di Meksiko

Ladislao Mazurkiewicz (Uruguay)


Ladislao Mazurkiewicz (lahir 14 Februari 1945 umur 63, di Piriápolis) adalah sebuah Uruguay mantan sepak bola penjaga gawang dari tahun 1960-an dan 1970-an. . Dia membantu tim nasional Uruguay untuk lolos ke semifinal dari Piala Dunia 1970, di mana charrúas dihentikan oleh akhirnya juara, Brasil.Ia terpilih sebagai penjaga gawang terbaik dari turnamen.
Ia mungkin paling terkenal sebagai penjaga yang jatuh untuk Pelé 's sensasional trik di Final Piala Dunia 1970 ketika ia membiarkan bola melewati menjalankan satu Mazurkiewicz dan ia berlari yang lain, sebelum hampir mencetak dengan tembakan saat ia menoleh ke belakang ke arah tujuan.
Lev Yashin, penjaga gawang dianggap terbaik sepanjang masa mengatakan Ladislao adalah penggantinya.. Mazurkewicz menghabiskan hari-harinya sebagai seorang pelatih bagi penjaga gawang untuk Peñarol. . Dia adalah keturunan Polandia sepanjang salah seorang kerabat. Beberapa orang dan penggemar menganggapnya sebagai penjaga gawang Uruguay yang terbaik dan salah satu yang terbaik datang dari Amerika. Dengan Penarol ia memenangkan 5 kejuaraan nasional serta Copa Libertadores kemudian pada tahun 1966 Copa Intercontinental bermain melawan Real Madrid menang dengan agregasi 4-0.Selama karir internasional 1965-1974, Mazurkiewicz mendapatkan total dari 44 penampilan bersama tim nasional Uruguay

Piala Dunia 1974 di Jerman Barat


Jan Tomaszewski (Polandia)


Piala Dunia 1978 di Argentina

Ubaldo Fillol (Argentina)


Piala Dunia 1982 di Spanyol

Dino Zoff (Italia)

Dino Zoff (lahir 28 Februari 1942) adalah penjaga gawang Tim nasional sepak bola Italia dan pemain tertua yang pernah menjuarai Piala Dunia FIFA, ketika ia menjadi kapten Italia pada Piala Dunia FIFA 1982 di Spanyol, saat berumur 40 tahun.
Ia mempertahankan rekor terlama tanpa kebobolan dalam turnamen internasional (1142 menit) antara 1972 dan 1974. Dengan 112 penampilan ia adalah yang ketiga terbanyak setelah Paolo Maldini dan Fabio Cannavaro

Piala Dunia 1986 di Meksiko

Harald Schumacher (Jerman)

Harald Anton Schumacher (lahir 6 Maret 1954) merupakan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Jerman. Dia pernah bermain untuk klub utamanya seperti 1. FC Köln, FC Schalke 04, Fenerbahçe SK, FC Bayern München, dan Borussia Dortmund

Piala Dunia 1990 di Italia
Sergio Goycoechea (Argentina)

Goycochea adalah pengganti Nery Pumpido baik di River Plate dan di tim nasional Argentina, dan mendapatkan terobosan besar dalam Piala Dunia 1990, ketika Pumpido terluka melawan Uni Soviet.Goycochea kemudian menjadi penjaga gawang utama,Dalam tendangan penalti dalam pertandingan babak perempat final melawan tim Yugoslavia, Dalam pertandingan semifinal melawan Italia, ia menyelamatkan tendangan penalti di tendangan penalti dari pemain Roberto Donadoni dan Aldo Serena. Ia memenangkan permainan-tendangan penalti di final Piala Dunia 1990 melawan Jerman, yang kalah 0-1 argentina. Dia terpilih sebagai penjaga gawang di Piala's All-Star Team.


René Higuita (lahir di Medellín, 27 Agustus 1966; umur 44 tahun), kiper Kolombia yang dijuluki “El Loco” atau Si Gila ini, memang merupakan sosok penjaga gawang kontroversial[rujukan?]

Aksinya yang sering keluar jauh dari area pertahanan bahkan ikut serta dalam mengambil tendangan bebas maupun penalty memang sulit untuk dilupakan. Aksinya yang paling menawan adalah Scorpion Kick, kondisi di mana ketika melompat badan ditekuk ke belakang dan kaki ditarik melengkung, menahan tendangan Jamie Redknapp pada pertandingan persahabatan melawan Inggris, September 1995.

Higuita bermain cukup cemerlang ketika membela Tim Nacional Medellin Coloumbia pada Final Piala Toyota di Tokyo tahun 1989 berhadapan dengan Juara Eropa AC Milan, meski Nacional Medellin akhirnya kalah 0-1 setelah melalui perpanjangan waktu.

Pada Piala Dunia setahun kemudian di Italy 90′ Higuita kembali dipercaya mengawal mistar Tim Nasional Kolombia dan berhasil maju ke Perdelapan Final, hingga “malapetaka” itupun datang. Berhadapan dengan Singa Afrika Kamerun di perdelapan Final Higuita terlihat meredam kebiasaannya untuk keluar jauh dari mistarnya. Namun setelah Roger Milla berhasil menggetarkan jala kolombia pada perpanjangan waktu babak pertama, Higuita kembali keluar jauh dari gawangnya. Namun hal itu justru memperparah keadaan karena blunderHiguita ketika sedang menguasai bola dapat dicuri oleh Milla untuk menciptakan gol keduanya pada pertandingan itu sekaligus memupus peluang Kolombia untuk maju ke Perempat Final.

Sumber :http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=90292
»»  BERIKUTNYA...

FOTO KISAH BURUNG YANG MENGHARUKAN

Kisah yang sangat mengharukan dalam kehidupan Burung..bagaimana denagan Anda?


Seekor burung betina terkapar di pelataran dengan kondisi tubuh yang parah.
Pasangan jantannya membawakan makanan kepada sang betina dengan kasih sayang dan haru.
Ketika sang jantan sedang memberi makan kepadanya, tak lama kemudian sang betina mati terkulai. Sang jantan sangat terpukul dan berusaha mengangkatnya.
Sang burung jantan akhirnya menyadari bahwa pasangan yang dicintainya telah mati. Ia kemudian “menangis” di hadapan pujaannya yang telah mati
Sambil berdiri di samping tubuh sang burung betina, sang jantan kemudian “berteriak” dengan suara yang sangat menyedihkan.
Akhirnya sang burung jantan menyadari bahwa pasangan yang dicintainya telah meninggalkannya dan tak akan bisa hidup kembali bersamanya. Ia berdiri disamping tubuh sang betina dengan sedih dan duka yang mendalam.

Pasangan burung ini dikabarkan diambil fotonya di suatu wilayah di negara Republik Ukraina, saat burung jantan tersebut sedang berusaha menyelamatkan pasangan betinanya. Jutaan orang di Amerika dan Eropa meneteskan air matanya setelah menyaksikan foto-foto ini

Sumpah saya juga ikut menagis saat melihat adegan ini ..

Sumber :http://ditonews.blogspot.com/2011/03/foto-kisah-burung-yang-mengharukan.html
»»  BERIKUTNYA...

Stadion yang mirip Gelora Bung Karno







Ini nih kembarannya....
Stadion Luzhniki






Stadion Utama Gelora Bung Karno dibuka pada 1962. Stadion dengan kapasitas sekitar 88 ribu penonton ini punya riwayat 'politik' cukup unik.

Pada tahun 1956 Bung Karno melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni Sovyet. Indonesia ketika itu memang relatif dekat dengan negara-negara Blok Timur. Bung Karno sempat berpidato di Stadion Luzhniki, Moskow, di hadapan ratusan ribu warga Moskow.Sovyet, kata Bung Karno saat itu adalah, "Saudara yang jauh di mata tapi dekat di hati."

Pulang dari Sovyet, Bung Karno berkeinginan membangun stadion serupa dengan Luzhniki. Maka dirancanglah stadion ini. Anggaran pembangunannya pun merupakan utang dari Sovyet sebesar 12,5 juta dolar AS yang baru dikucurkan tahun 1958. Kantor berita Rusia, RIA Novosti, dalam artikelnya mengklaim kalau pembangunan Stadion Buang Karno juga melibatkan arsitek Sovyet dan tukang-tukang bangunan dari Sovyet.

Lepas dari Orde Lama, nama stadion ini diubah menjadi Stadion Senayan. Salah satu tujuannya adalah untuk menghilangkan 'bau-bau' Soekarno. Nama Bung Karno akhirnya 'dikembalikan' pada reformasi melalui keputusan presiden.
Sumber :http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=96133
»»  BERIKUTNYA...

Kamis, 07 April 2011

Keputusan Naturalisasi Pemain Tergantung Alfred Riedl

BTN tidak mau tergesa-gesa melakukan naturalisasi terhadap sembilan pemain.

Oleh Donny Afroni

7 Apr 2011 05:08:00

Persija Jakarta - Greg Nwokolo (GOAL.com Indonesia)
Galeri Foto
Perbesar
Persija Jakarta - Greg Nwokolo (GOAL.com Indonesia)

Terkait

Tim

Figur

Deputi bidang teknis Badan Tim Nasional [BTN] PSSI Iman Arif mengungkapkan, pihaknya tidak akan tergesa-gesa melakukan naturalisasi terhadap pemain untuk dimasukkan ke dalam timnas senior dan timnas U-23 yang diproyeksikan ke SEA Games 2011.

BTN berencana menaturalisasi sedikitnya sembilan pemain di masa mendatang. Lima pemain akan dimasukkan ke timnas senior, sedangkan empat lainnya ke timnas U-23. Empat pemain yang diproyeksikan ke timnas U-23 adalah Ruben Wuarbanaran, Diego Michiels, Stefano Lilipaly, dan Joey Suk.

Kelima pemain yang akan masuk ke dalam timnas senior adalah Sergio van Dijk, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Tonny Cussell, dan Jhonny van Beukering. Dari kelima pemain itu, hanya Sergio van Dijk yang hampir pasti masuk timnas senior.

Riedl sebelumnya sudah memutuskan 20 nama untuk timnas U-23. Sementara punggawa timnas senior akan berjumlah 20 hingga 25 pemain. Mereka rencananya akan dipanggil pada 20 Juni, dan bersiap menghadapi pertandingan uji coba pada 10 Juli.

“Saya sudah berbicara dengan para pemain yang ingin dinaturalisasi itu. Mereka harus bersiap menerima konsekuensinya jika tidak terpilih masuk timnas. Penentuan pemain dinaturalisasi atau tidak berada di tangan coach Alfred,” tutur Iman.

“Kami tidak mau tergesa-gesa menaturalisasi pemain. Sayang juga kalau kita menaturalisasi pemain, tapi pada akhirnya tidak bisa memperkuat timnas. Pengurusan naturalisasi dilakukan setelah ada keputusan dari coach Alfred.”

Sumber: http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2011/04/07/2429698/keputusan-naturalisasi-pemain-tergantung-alfred-riedl
»»  BERIKUTNYA...

Naturalisasi Tambah Amunisi

Pemain naturalisasi anyar dipersiapkan untuk menambah kekuatan Timnas di Pra-Piala Dunia. Surat Keputusan Presiden (Keppres) terkait naturalisasi pemain, ditandatangani hari ini. Semua pemain sudah menyerahkan dokumen.

Sebelumnya dikabarkan, BTN berencana menaturalisasi beberapa pemain asing dan keturunan Indonesia. Diantaranya: Greg Nwokolo, John van Beukering, Sergio van Dijk, Tonni Cussel, dan Victor Igbonefo. Naturalisasi dilakukan untuk menambah amunisi pemain yang akan diproyeksikan membela pasukan "Merah Putih" pada ajang Pra-Piala Dunia 2014.

"Hari ini Keppres ditandatangani. Langkah selanjutnya adalah pembuatan paspor pemain. Greg dan pemain lainnya pun sudah menyerahkan dokumen untuk proses naturalisasi," kata Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional, Iman Arif, kepada Bolanews.com, Kamis (7/4).

"Mereka belum tentu masuk tim inti. Tetap harus melalui proses seleksi. Saya akan komunikasikan dengan pelatih Riedl terkait hal itu," tambah Iman.

Sementara itu, ketika ditanya apakah ada peluang pemain Liga Primer Indonesia (LPI) seperti Irfan Bahcdim dan Kim Jefrey Kurniawan bergabung ke timnas, Iman mengaku semua bergantung pada status pemain itu di FIFA dan Komite Normalisasi.

“Kalau Pemain LPI, semua bergantung pada status mereka di FIFA dan keputusan Komite Normalisasi,” pungkas Iman.

Indonesia akan berlaga di ajang Pra-Piala Dunia, pada 23 dan 28 Juli mendatang. Tim Merah-Putih bakal menjajal kembali kekuatan Turkmenistan dengan sistem home dan away.


Sumber :http://www.bolanews.com/liga/liga-indonesia/24320-Naturalisasi-Tambah-Amunisi.html

»»  BERIKUTNYA...

Syamsir Alam: Gol Saya Mirip Hernan Crespo

Secara naluriah, Syamsir Alam mengukir gol perdana untuk Penarol dengan gaya mirip Hernan Crespo.

Oleh Agung Harsya


Syamsir Alam - S.A.D. Indonesia & Club Atlético Peñarol (GOAL.com/Ist)

Syamsir Alam merasa bahagia dapat mencetak gol pertama untuk Penarol pada kompetisi resmi liga U-19 Cuarta Division Uruguay, Sabtu (2/4) lalu.

Untuk kali pertama, Alam bermain sebagai pemain inti ketika Penarol berhadapan dengan Atenas de San Carlos. Bermain selama 60 menit, Alam menyumbangkan sebuah gol melalui sontekan tumit. Padahal, pemain 18 tahun ini sedang berada dalam kondisi kurang fit karena terserang demam sehari sebelum bertanding.

"Alhamdulillah, saya senang sekali," tukas Alam ketika dihubungi GOAL.com Indonesia.

"Hampir saja saya tidak jadi berangkat ke lapangan karena sedang tidak enak badan hingga suhu tubuh mencapai 39 derajat Celcius. Saya minta doa orangtua dan alhamdulillah saya sanggup bermain 60 menit dan menciptakan sebuah gol."

Pertandingan melawan Atenas merupakan kiprah ketiga Alam bersama Penarol. Dalam dua pertandingan terdahulu, Alam selalu bermain dari bangku cadangan. Penampilannya terus meningkat. Ketika melawan Wanderers, tendangannya menghantam tiang. Sementara saat diturunkan menghadapi Central Espanol, Alam menyumbangkan dua assist.

Gol yang ditunggu-tunggu baru terjadi akhir pekan lalu. Ketika ditanyakan proses terjadinya gol, Alam menjawab gol itu terjadi secara naluriah.

"Ada dua lawan di dekat saya dan secara naluri saya menyambar bola dengan menggunakan tumit. Ketika bertanya ke seorang teman, dia bilang golnya mirip gol Hernan Crespo waktu masih membela Parma," tuturnya.

"Saya bahkan tidak sadar golnya bisa seperti itu. Usai bermain, pelatih hanya bilang 'great match'. Saya pun langsung masuk kamar ganti untuk mandi karena kondisi badan sudah tidak enak."

Alam tidak mau terlena. Untuk selanjutnya, Alam berjuang mempertahankan posisi di tim inti karena meski mampu mencetak gol tidak berarti ada jaminan dari pelatih untuk dimainkan sejak menit awal.

"Sebenarnya dikatakan diterapkan sistem rotasi pemain tidak juga. Pelatih selalu memilih yang fit dan siap bertanding. Pelatih yang menilai sehingga setiap pemain tidak ada yang pasti mendapat posisi tim inti atau cadangan. Saya tidak boleh lengah sehingga kemarin pun saya paksakan bermain meski sedang demam," imbuhnya.

"Sekarang saya ingin mengembalikan kondisi seperti sedia kala supaya Insya Allah kembali dipercaya menempati tim inti Sabtu ini dan diberi kemenangan. Tentunya saya ingin bisa mencetak gol lagi."

Pada pertandingan yang sama, pemain muda harapan Indonesia lainnya, Zainal Haq, juga bermain sebagai pemain inti.

Sumber:http://www.goal.com/id-ID/news/3338/grassroots-indonesia/2011/04/04/2426152/syamsir-alam-gol-saya-mirip-hernan-crespo
»»  BERIKUTNYA...

Irfan Bachdim (Juga) Tolak Pindah Ke Superliga

Irfan Bachdim tidak ingin ada diskriminasi pemain yang berbeda kompetisi.

Oleh Tegar Paramartha


Irfan Bachdim - Persema Malang (GOAL.com/Aang Kurniawan)


Pemain naturalisasi yang kini membela salah satu klub Liga Primer Indonesia (LPI) yaitu Irfan Bachdim menyatakan bahwa dirinya menolak untuk meninggalkan Persema Malang untuk memenuhi syarat memperkuat tim nasional Indonesia.

Irfan berharap tidak ada diskriminasi terhadap pemain-pemain yang berlaga di LPI dan Superliga Indonesia. Oleh karena itu, Irfan menyatakan siap membela timnas apabila dirinya tidak dengan syarat keluar dari Persema.

"Saya tidak mau berpindah ke Superliga Indonesia sebagai syarat untuk memperkuat Timnas, dan meminta agar tidak ada diskriminasi antara pemain yang berlaga di ISL dan LPI," kata Irfan kepada wartawan.

Irfan menegaskan bahwa dirinya tidak mungkin meninggalkan klub yang membesarkan namanya dan yang telah memberinya kesempatan bermain di Indonesia. Sebelumnya, pemain Persebaya 1927, Andik Vermansyah juga mengungkapkan hal yang sama, yaitu menolak hengkang dari klub yang membesarkannya tersebut.

Sumber :http://www.goal.com/id-ID/news/2980/liga-primer-indonesia/2011/04/07/2430096/irfan-bachdim-juga-tolak-pindah-ke-superliga
»»  BERIKUTNYA...

Tiga Pemain Klub Belanda Perkuat Tim PSSI SEAG 2011



Tiga pemain keturunan Indonesia-Belanda yang masih memperkuat klub Belanda, akan memperkuat timnas SEA Games 2011, usai proses naturalisasinya tuntas Mei nanti.


Pemain keturunan yang akan bermain bersama Yonky Ariwibowo dan kawan-kawan adalah Ruben Wuarbanaran (FC Den Bosch Belanda), Diego Michiels (Go Ahead Eagles Belanda), dan Joy Suk (Go Ahead Eagles Belanda).

"Proses naturalisasinya hampir tuntas. Tinggal menunggu penyerahan paspornya saja," kata Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional (BTN) Iman Arif di Jakarta.

Menurut Arif, dengan tuntasnya proses naturalisasi, ketiga pemain itu akan bergabung dalam pelatnas yang dipimpin langsung pelatih Alfred Riedl serta jajaran pelatih lainnya.

Sumber: http://forum.detik.com/showthread.php?t=250939?b993306frm
»»  BERIKUTNYA...

FIFA Akui Indonesia Sebagai Peserta Piala Dunia 1938

Kendati saat itu masih bernama Hindia Belanda, Federasi Sepak Bola Dunia FIFA tetap mengakui Indonesia sebagai salah satu peserta piala dunia tahun 1938. Di laman resmi FIFA, Indonesia tercatat sebagai salah satu Negara di dunia yang pernah berpartisipasi di ajang sepak bola paling prestisius di dunia tersebut. Capaian inilah yang merupakan satu-satunya prestasi Indonesia yang didokemntasikan di situs FIFA.

Dalam keikutsertaannya tahun 1938, Indonesia (Hindia Belanda) hanya menjalankan satu pertandingan, yakni saat berhadapan dengan tim tangguh Hongaria. Dalam pertandingan itu, Indonesia kalah telak 0-6. Di Piala Dunia tahun 1938, Indonesia diperkuat campuran pemain lokal, keturunan Tionghoa, dan Belanda.

Para pemain yang memperkuat Hindia Belanda, di antaranya adalah penjaga gawang Mo Heng , Sutan Anwar, Achmad Nawir. Saat tampil di piala dunia, bukan Indonesia Raya yang berkumandang, melainkan lagu kebangsaan Belanda.

Keikutsertaan di Piala Dunia Prancis 1938 merupakan kali terakhir Indonesia tampil di Piala Dunia karena hingga kini tim Garuda selalu gagal masuk putaran Final. Dalam empat kualifikasi Piala Dunia terakhir, Indonesia bahkan gagal di babak awal kualifikasi.

Kini babak kualifikasi Piala Dunia 2014 Brasil telah menjelang. Indonesia dijadwalkan bertemu Turkmenistan di babak ke dua kulifikasi. Jika berhasil melewati Turkmenistan, bukan berarti pekerjaan mudah bagi Boas Solossa cs untuk melangkah ke Brasil.

Tim Nasional harus melewati putaran ketiga dan keempat yang memakai sistem grup. Hanya peringkat pertama dan kedua grup (final zona Asia) yang langsung lolos ke Brasil. Sedangkan peringkat tiga terbaik mendapat kesempatan melakoni laga Playoff melawan juara zona Oseania.

source: republika

»»  BERIKUTNYA...

Surabaya, Selalu Menjadi Neraka Bagi Inggris

Masa silam, Timnas Indonesia cukup sering kedatangan tamu hebat. Mulai dari Dinamo Moskow dengan Vladimir Bubukin-nya, Santos dengan Pele-nya, Tim Nasional Uruguay, hingga dua klub Eredivisie (kompeni) Belanda yakni PSV Eindhoven atau Feyenoord. Lalu ada juga dua klub dari negeri Ratu Elizabeth yaitu Stoke City dan Queen’s Park Rangers, selain itu tak ketinggalan juga Brno (Ceko), Kristiansand (Norwegia), Ebsbjerg (Denmark) untuk datang ke Bumi Nusantara.

Ketika itu di bulan Juni 1983, Arsenal melakukan lawatan ke Indonesia. Namun reputasi klub elite London tersebut masih belum sekeren saat ini. Karena saat itu di Inggris eranya masih eranya Liverpool, Nottingham Forest atau Aston Villa, dan seorang bintang Aston Villa kala itu yakni Peter White, juga pernah menangani Timnas Indonesia pada 2004-2007. Peter White juga pernah mencetak gol tunggal ke gawang Bayern Muenchen saat mengantar klub asal Birmingham tersebut merebut Piala Champions (masih belum bernama Liga Champions) 1981/82, yang sebelumnya digenggam oleh Liverpool.

Niac Mitra Surabaya


Sementara itu The Gunners (julukan Arsenal), melakukan lawatan ke Indonesia dengan membawa kiper legendarisnya Pat Jennings, lalu terdapat juga dua pemain tim nasional Inggris saat itu Kenny Sansom, dan Graham Rix serta David O’Leary. Dan tujuan utama mereka ke Indonesia adalah berlibur ke Bali.

Selama di Indonesia The Gunners berhasil meledakkan PSMS Medan Plus dengan skor 3-0 di Medan, lalu mempecundangi PSSI Selection 5-0 di Senayan. Namun mereka tidak bisa lagi seenaknya meluluh lantakkan Indonesia, karena setelah itu yakni pada 17 Juni 1983 ketika menghadapi juara Galatama, Niac Mitra di Surabaya, dunia membelalakkan mata. Sekarang giliran Arsenal yang dibikin menangis dengan skor 0-2. Prestasi ini jauh lebih membanggakan dibanding ketika menahan 3-3 atas PSV Eindhoven yang masih diperkuat oleh Eric Gerets dan Ruud Gullit di Senayan.

Banyak kabar tak sedap mengiringi kekalahan Arsenal ini, salah satunya adalah Kompas yang pada waktu itu mengabarkan banyak pihak yang mencibir jika kekalahan Arsenal ini memang sengaja dibuat. Salah satunya faktornya adalah dilangsungkannya pertandingan ini pada jam 2 siang (yang memang sangat terik sekali, apalagi untuk ukuran pemain Inggris), atau juga dikeluarkannya Alan Sunderland oleh wasit Ruslan Hatta.

Namun terlepas dari itu publik Stadion 10 Nopember menyebut dua pemain Singapura, kiper David Lee dan Fandi Ahmad, sebagai pahlawan kota Pahlawan. Fandi, yang masih memiliki darah Pacitan ini membuat gol di menit 37, sebelum ditutup Joko Malis di menit 85. Usai membela Niac Mitra, Fandi Ahmad hijrah ke Groningen, karena kebijakan PSSI yang kala itu dipimpin oleh Sjarnoebi Said, melarang keberadaan pemain asing di persepakbolaan (semi) profesional Indonesia (7 Juni 1983). Maka pertandingan ini juga disebut sebagai perpisahan dengan pemain tersebut.

Formasi Niac Mitra saat itu: (G) David Lee; (B) Budi Aswin, Wayan Diana, Tommy Latuperissa, Yudi Suryata; (M) Rudy Kelces, Rae Bawa/Yusuf Malle, Joko Malis, Hamid Asnan/Syamsul Arifin; (F) Fandi Ahmad, Dullah Rahim/Yance Lilipaly.

Dan komposisi Arsenal adalah: Jennings; Hill (Robson), Sansom, Talbot, O’Leary, Whyte (Lee), McDermott, Sunderland, Meade (Chapman), Davis, Rix

Jangankan Persija yang kalah dari Persebaya di partai pamungkas Liga Indonesia, Inggris saja selalu menderita di Surabaya. November 1945, komandan perang Brigjen Mallaby tewas terbunuh oleh para pejuang dalam “Battle of Soerabaia”. Lalu Juni 1983 giliran Arsenal yang dibekap Niac Mitra.

Dengan begitu sebenarnya ada baiknya, PSSI menetapkan saja Surabaya sebagai markas Tim Nasional untuk partai internasional. Karena disinilah Neraka yang sebenarnya bagi Negara Inggris dan para penjajah lainnya…

*Disadur/ dikutip dari berbagai sumber.http://indosoccer.tumblr.com/

»»  BERIKUTNYA...

Sepakbola Indonesia, Sang Macan Asia Yang Tertidur

Seiring semangat kebangsaan yang tercetus dasawarsa 1920-an, Ir. Soeratin Sosrosoegondo mendirikan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mewadahi kegiatan sepakbola di nusantara sekaligus menjadi salah satu alat perjuangan bangsa. Tanpa inisiatif tersebut, sepakbola Indonesia tidak pernah dikenal di zaman kolonialisasi karena terkotak-kotak ke dalam berbagai bond sepakbola lokal.

PSSI mulai dikhawatirkan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Sebagai bentuk upaya menandingi kekuatan PSSI, didirikan Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU) pada 1936. Menjelang Piala Dunia Prancis 1938, dibuatlah perjanjian antara kedua pihak untuk mengirim tim perwakilan. Namun, karena tidak menghendaki bendera yang dipakai tim, Soeratin membatalkan secara sepihak perjanjian tersebut. NIVU tetap mengirimkan tim ke Prancis dengan bendera Hindia Belanda. Tim tersebut adalah perwakilan Asia pertama sepanjang sejarah Piala Dunia.



Waktu itu Indonesia di bawah nama “Dutch East Indies” (Hindia Belanda), peserta dari Asia yang pertama kali lolos ke Piala Dunia. Indonesia tampil mewakili zona Asia di kualifikasi grup 12.

Grup kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 1938 hanya terdiri dari 2 negara, Indonesia (Hindia Belanda) dan Jepang karena saat itu dunia sepakbola Asia memang hampir tidak ada. Namun, Indonesia akhirnya lolos ke final Piala Dunia 1938 tanpa harus menyepak bola setelah Jepang mundur dari babak kualifikasi karena sedang berperang dengan Cina.

Sayangnya, pada penampilan pertamanya di babak penyisihan Piala Dunia tanggal 5 Juni 1938 melawan tim sepakbola Hongaria (tim yang akhirnya menjadi runner-up Piala Dunia 1938) disaksikan sekitar 9.000 penonton di stadion Auguste Delaune, kota Reims, Perancis, Indonesia di “cukur gundul” oleh Hongaria dengan skor 6-0 dan terpaksa pulang lebih cepat.

Jejak Indonesia sebagai salah satu tim yang disegani di kawasan Asia pun dimulai.

Sepakbola Indonesia memasuki periode keemasan disertai dengan sederetan pemain legendaris Merah-Putih lahir pasca-kemerdekaan, seperti antara lain Ramang, Maulwi Saelan, Suardi Arland, dan Tan Liong Houw. Pada periode yang sama, Indonesia dilatih pelatih legendaris asal Yugoslavia, Tony Pogacnik.

Nama Indonesia mulai diperhitungkan di kawasan Asia saat pasukan Merah-Putih sukses menembus semi-final Asian Games Manila 1954, namun kalah 4-2 dari Taiwan. Pada partai perebutan medali perunggu, Indonesia dikalahkan Burma (kini Myanmar) dengan skor 3-2.

Pada Olimpiade Melbourne 1956, Indonesia juga mengirimkan tim sepakbola. Di babak perempat-final, Indonesia langsung menghadapi favorit juara Uni Soviet. Setelah sempat menahan imbang 0-0, Indonesia takluk 4-0 pada partai ulangan hari berikutnya. Prestasi ini kemudian selalu disebut-sebut sebagai sejarah tertinggi sepakbola Indonesia.

Sepakbola Indonesia, baik Tim Nasionalnya atau klub-klub anggota Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), menyandang predikat “Macan Asia”. Masa keemasan sepakbola Indonesia masih menjadi bagian sejarah masa lalu, era 1960-an hingga 1980-an.

Dulu sepakbola kita Juara Asia, dulu sepakbola kita Macannya Asia…



Bahkan dulu, kompetisi Galatama ditiru habis oleh J-League. untuk masalah manajemen sepakbola, Jepang benar-benar belajar dari Indonesia manakala mereka mempersiapkan J-League. Dulu, kualitas dan karakter pemain kita cukup membanggakan karena berhasil menduduki posisi elite sepakbola Asia.

Bayangkan, tim Asian All Stars 1966-70, Indonesia menyumbang 4 pemain yakni Soetjipto Soentoro, Jacob Sihasale, Iswadi Idris dan Abdul Kadir. Jepang dan Korea Selatan yang sekarang menjadi pelanggan Piala Dunia pun, ketika itu biasa dipermak rata-rata 4-0. bahkan Taiwan pernah dihancurkan oleh Soetjipto Soentoro dkk dengan skor 11-1 di Merdeka Games 1968.

Jangan cerita soal Thailand, Malaysia dan Singapura, mereka bukan level Indonesia saat itu. Kami dapat membayangkan betapa indahnya kala itu. tapi sekali lagi, itu semua dulu, dulu sekali! Ahh.. Ingin rasanya terlahir di masa itu.

Lalu era 70-an, pada masa itu, muncul sejumlah pemain top, termasuk kwartet Sutjipto Soentoro, Iswadi Idris, Abdul Kadir, dan Jacob Sihasale. Iswadi Idris menjadi pemain sepakbola Indonesia pertama yang dikontrak klub Australia, Western Suburb, pada 1974-1975.

Ketika itu, Indonesia bersama Burma menjadi disegani sebagai macan Asia. Sejumlah negara Asia yang kini sepakbolanya disegani, seperti Jepang dan Korea Selatan, waktu itu boleh dikatakan tidak ada apa-apanya. Sebaliknya, Timnas Indonesia sudah biasa bertemu tim-tim besar seperti PSV Eindhoven, Santos, Fiorentina, Uruguay, Sao Paulo, Bulgaria, Jerman, dan Uni Soviet (kini Rusia).

“Jepang, Korea Selatan dan tim Timur Tengah belum punya cerita. Kekuatan besar dimiliki Indonesia dan Burma.

Berikut, beberapa rekam jejak Tim Nasional dan klub-klub Indonesia saat menjajal kekuatan Eropa/ Dunia:

  • Persija 3-3 Belanda (29 Juni 1951), Persija 3-2 Tionghoa (1 Juli 1951), Persib 0-8 - Futbalski Savez Yugoslavia (1953).
  • Uni Soviet 0-0 Indonesia (Olimpiade 1956), Persib 2-9 Red Star Bratislava Ceko (1958).
  • Yugoslavia 4-2 Indonesia, di Belgrade (9 September 1956), Bond Kroasia 5-2 Indonesia, di Zagreb (16 September 1956).
  • Jerman Timur 3-1 Indonesia, di Chemnitz (20 September 1956), Cekoslowakia B 5-1 Indonesia, di Pilzen (26 September 1956).
  • Persib 0-2 Jerman Timur (Januari 1964), Persib 1-7 Jerman Timur (29 Oktober 1964).
  • Indonesia 0-1 Dynamo Moskow (14 Maret 1970).
  • Indonesia 2-3 Santos. Saat itu Pele pun mencetak 1 gol yang spektakuler (21 Juni 1972).
  • Pertandingan segitiga antara PSSI Selection, Rapid Viena dan Khmrer. (6-10 Januari 1974).
  • Indonesia 2-1 Uruguay (19 April 1974).
  • Turnamen segitiga antara PSSI Tantama, Ajax dan Manchaster United. Hasil akhir Ajax berhasil menjadi juara (1-5 Juni 1975).
  • PSMS 4-2 Ajax, di Stadion Teladan (1975).
  • Indonesia 0-0 Manchester United (1 Juni 1975), PSSI Utama 0-0 Ajax (1981).
  • PSMS Medan Plus 0-3 Arsenal, PSSI Selection 0-5 Arsenal, Niac Mitra 2-0 Arsenal (1983)


Gol Niac Mitra diciptakan oleh Fandi Ahmad di menit 37, sebelum ditutup Joko Malis di menit 85.

  • Tunas Inti 2-3 Corinthians (1984), PSSI Garuda 0-1 Santos (20 Mei 1985), Tim PSSI 2-3 Paraguay (21 Februari 1986).
  • PSIS 0-5 Brazil U-21, di Stadion Citarum Semarang (1986).
  • PSSI A 3-3 PSV Eindhoven. PSV saat itu masih diperkuat oleh Eric Gerets dan Ruud Gullit (14 Juni 1987).
  • Tahun 1987, The Red Devils, MU, bersama kapten besarnya saat itu, Bryan Robson, “mencicipi” rumput Stadion Utama GBK.
  • Tahun itu juga PSV Eindhoven, membawa Ruud Gullit dan Ronald Koeman cs melawan Galatama Selection di Stadion Utama GBK.
  • Persib 0-4 PSV Eindhoven (Maret 1988).




Gol PSV Eindhoven kala itu dicetak oleh Willy Van De Kerkhof, Eric Gerets dan Ruud Gullit 2 gol.

  • Persib 0-8 AC Milan, Surabaya Selection 1-4 AC Milan (1994).
  • Persebaya 1-6 PSV (1995), saat itu Ronaldo masih berumur 18 tahun. Gol tunggal Persebaya dicetak Yusuf Ekodono.
  • Bintang Liga Indonesia 2-6 SS Lazio (1996).
  • Tahun 1996, Sampdoria (Italia) yang kala itu dilatih Sven Goran Eriksson juga “mencicipi” rumput di Stadion Utama GBK. Indonesia kalah 2-3 kala itu.
  • Beberapa waktu setelahnya, Il Samp (Julukan Sampdoria) kembali menjajal Timnas Garuda di Stadion Teladan, Medan. Indonesia berhasil membalas kekalahan, skor akhir 2-1 untuk Indonesia. Gol penentu kemenangan dicetak oleh Peri Sandria.


Hegemoni sepakbola Indonesia mulai beralih ke kawasan Asia Tenggara. Sebelum berpartisipasi dalam SEA Games 1977, Indonesia kerap berlaga di turnamen antarnegara, seperti Merdeka Games Malaysia, Piala Raja Thailand, Piala Aga Khan Bangladesh, atau President Cup Korea Selatan.

Setelah turun di pesta sepakbola Asia Tenggara itu, Indonesia harus menunggu sepuluh tahun sebelum meraih medali emas. Gol tunggal Ribut Waidi ke gawang Malaysia pada babak pertama di Senayan mengukuhkan nama Indonesia sebagai raja Asia Tenggara.

Setahun sebelumnya, Indonesia mengukir kejutan di Asian Games Seoul. Di bawah asuhan pelatih Bertje Matulapelwa, Indonesia meraih tempat keempat. Prestasi yang cukup menggembirakan itu ditambah ketika Sinyo Aliandoe mampu membawa Indonesia selangkah lebih dekat ke Piala Dunia 1986. Namun, Merah-Putih kalah tangguh dibandingkan Korea Selatan yang akhirnya lolos ke Meksiko.

Prestasi Indonesia mulai menukik. Usai Ferril Hattu mengapteni tim memenangi medali emas SEA Games 1991, tidak ada lagi prestasi tinggi yang diraih Merah-Putih.

Terutama ketika mulai 1999, SEA Games diikuti tim U-23. Untuk tim senior Asia Tenggara, Piala AFF, atau dulu dikenal Piala Tigers menjadi ajang prestise tertinggi. Prestasi Indonesia mentok di posisi runner-up. Catatan tersebut diraih tiga kali penyelenggaraan beruntun pada tahun 2000, 2002, dan 2004. Tidak hanya posisi nomor dua, Indonesia menuai hujatan setelah pada Piala Tigers 1998 sengaja mengalah 3-2 ketika melawan Thailand. Pertandingan itu ditandai dengan gol yang disengaja Mursyid Effendi ke gawang sendiri.

Indonesia hanya mampu mencetak kejutan-kejutan yang hanya dapat dianggap sebagai prestasi minor belaka. Empat kali berturut-turut berlaga di Piala Asia, Indonesia hampir selalu menghadirkan kejutan.

Di Uni Emirat Arab 1996, Widodo Cahyono Putro mencetak gol spektakuler yang kemudian dinobatkan sebagai gol terbaik Asia tahun yang sama. Setelah melempem di Libanon 2000, Indonesia sukses membukukan kemenangan pertama di kancah pesta sepakbola tertinggi Benua Kuning itu. Qatar ditekuk 2-1, sekaligus membuat pelatih Philippe Troussier dipecat. Pada edisi terakhir di kandang sendiri, 2007, Indonesia sempat menang 2-1 atas Bahrain. Kalah di dua pertandingan selanjutnya atas Arab Saudi dan Korea Selatan, tapi seperti dimaafkan berkat penampilan yang penuh semangat.

Animo masyarakat pun melonjak tinggi. Prestasi boleh minim, Timnas tetap dicintai. Apapun, catatan tersebut tak lantas menghilangkan seretnya prestasi sepakbola Indonesia. Sudah 17 tahun lebih Indonesia tak lagi meraih gelar bergengsi. Terakhir di Piala AFF 2010, Indonesia kalah tangguh dari Malaysia di Final.

Macan yang dulu mengaum lantang di Asia itu, kini sedang tertidur…


Sumber:http://indosoccer.tumblr.com/post/4388154303/sepakbola-indonesia-sang-macan-asia-yang-tertidur

»»  BERIKUTNYA...